Mempunyai gaji setidaknya satu miliar per pekan dan memiliki banyak penggemar dengan pengikut di media sosial mencapai jutaan. Dua hal ini sering dianggap sebagai kunci untuk menjadi terkenal dan hidup dalam kemewahan. Namun, realitasnya tidak selalu demikian. Banyak orang kaya dan bos besar yang memilih tampil dengan sederhana, tidak terjebak dalam gaya hidup mewah yang mencolok. Hal yang sama terjadi di dunia sepakbola, di mana beberapa pesepakbola, meskipun memiliki gaji fantastis, tetap memilih gaya hidup yang sederhana.
Contoh nyata dari pesepakbola yang mempertahankan sederhananya adalah Sadio Mane, salah satu trio serang andalan Liverpool. Meskipun terkenal dengan gajinya yang mencapai satu miliar per pekan, Mane tidak terpaku pada kehidupan glamor yang sering dicontohkan oleh pemain seperti Cristiano Ronaldo dan Neymar. Dalam sebuah wawancara dengan media Prancis l'Equipe, Mane menyatakan bahwa ia sama sekali tidak tertarik pada kehidupan glamor yang diperlihatkan oleh kedua megabintang tersebut.
Mane secara tegas mengakui bahwa meskipun ia menghormati pilihan hidup Ronaldo dan Neymar, namun nilai-nilai dalam sepakbola yang mengganggunya tidak sebanding dengan pendidikannya. Ia menyatakan bahwa kehidupan mewah semacam itu tidak sesuai dengan dirinya, dan ia lebih memilih untuk tetap sederhana. Keprihatinan utama Mane adalah tidak berubah, dan ia merasa menjadi anak laki-laki yang lahir dari kota kecil adalah sebuah kemenangan besar.
Pesepakbola asal Sinegal ini juga terkenal sebagai sosok yang rendah hati dan jarang menonjolkan diri di depan media. Meskipun menjadi pemain kunci di Lini Serang Liverpool, Mane cenderung lebih suka memuji rekan-rekannya daripada menciptakan citra diri yang besar. Ia bahkan mengakui bahwa ia tidak menginginkan puluhan Ferrari atau jam tangan berlian, dan ia tidak memiliki keinginan untuk memiliki dua pesawat. Kesederhanaan Mane tidak hanya terlihat dari gaya pakaiannya, tetapi juga dari sikap dan perilakunya yang santun.
Ketertarikan Mane pada kesederhanaan bisa dipahami mengingat latar belakangnya. Ia lahir di sebuah kota kecil di Sinegal dan mengalami masa-masa sulit sebelum menjadi pesepakbola terkenal. Menurut laporan, ia bahkan pernah bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kini, meskipun telah meraih kesuksesan besar, Mane tetap mempertahankan kehidupan yang sederhana dan rendah hati.
Keberhasilan Mane tidak hanya terlihat dalam karir sepakbolanya, tetapi juga dalam sikap dermawan dan kepeduliannya terhadap desanya. Dengan sebagian dari gajinya, Mane telah membangun sekolah, rumah sakit, masjid, dan stadion di desanya. Ia juga secara rutin menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu keluarga kurang mampu di desanya. Dalam situasi krisis seperti pandemi virus korona, Mane juga memberikan kontribusi besar untuk membantu masyarakat setempat.
Dengan segala ketulusan dan aksinya yang penuh kebaikan, Sadio Mane menjadi inspirasi bagi banyak orang. Meskipun berada di puncak kesuksesan dan memiliki kekayaan yang melimpah, ia tetap setia pada nilai-nilai sederhana dan rendah hati. Sadio Mane, bukan hanya seorang pesepakbola hebat, tetapi juga sosok yang membawa sinar kebaikan dalam kehidupan dan bumi desanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H