Lihat ke Halaman Asli

Jeritan Hati Siswa

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Dimas !”

Semua anak seketika membisu. Seorang anak laki-laki bernama Dimas itu hanya terdiam. Semua ekspresi tampak di wajahnya. Beberapa detik kemudian,

“Wuahahahaha….”, Dimas tak sanggup menahan tawanya. Bu Dina berjalan kearahnya dengan wajah yang sangat kesal. Namun, Dimas masih saja tertawa sambil memegang perutnya yang mulai terasa keram karena terlalu banyak tertawa. Bu Dina menjewer telinga Dimas dan membawanya ke tengah lapangan basket. Walapun begitu, Dimas tetap saja tertawa.

“Dimas diaaaaaam !”

“Kenapa, Pak ?” dengan polos ia bertanya kepada kepala sekolah yang kini ada di depan wajahnya.

“Kamu Tanya kenapa ?! Kamu sekarang adalah anak sekolah ! Tapi coba kamu lihat penampilan kamu. Ikat pinggang pakai tali sepatu, kancing baju berantakan, warna sepatu kanan dan kiri beda warna, tali sepatu …..”

Pak Damar bengong melihat tali sepatu yang digunakan Dimas, “Tali sepatu macam apa itu?”

“Oh, ini saya beli di Mall, Pak. Ini motif Winnie The Pooh. Dirumah saya masih punya motif yang lain kog, Pak. Bapak mau?”

“Dimas!”

“Yah, jangan marah dong, Pak. Saya kan cuma …”

“Diam !” Dimas terdiam. Pak Damar pun menahan emosinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline