Lihat ke Halaman Asli

Yudha Setya Nugraha

Penulis Lepas

Rossi dan Peninggalannya untuk Ducati

Diperbarui: 10 November 2022   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rossi bersama Ducati. Sumber: Motogp.com

Valentino Rossi membalap bersama Ducati selama dua musim. Sayangnya dua musim itu hanya membawa banyak luka baik untuk Rossi maupun untuk Ducati.

Padahal kombinasi antara Rossi dan Ducati sudah dinanti banyak orang dan penggemar bahkan sebelum Rossi membela Yamaha.

Sayang cerita manis dibenak orang-orang tentang pembalap Italia menang diatas sepeda motor Italia tidak akan terwujud sampai tanggal enam November 2022 kemarin lewat Pecco Bagnaia.

Walau begitu, Rossi tidak hanya pergi meninggalkan luka. Dia pergi meninggalkan beberapa hal yang kini membuat Ducati menjadi motor paling sempurna di Motogp saat ini.

Filosofi Motor Pemenang Rossi

Sewaktu pindah dari Honda ke Yamaha, Rossi menciptakan motor yang mudah dibawa dan dikendalikan.

Filosofi motor yang Rossi percayai adalah motor jinak yang mudah untuk dipacu dan dikendalikan serta hemat ban.

Di Yamaha sewaktu pertama kali pindah tahun 2004, Rossi membuat bingun banyak insinyur Yamaha saat itu termasuk pimpinan proyek Masao Furusawa.

Rossi, mengembangkan Yamaha kembali jadi motor pemenang pada tahun 2004. Sumber: Motogp.com

Waktu itu Yamaha memberikan Rossi beberapa opsi setelan mesin. Ada Inline 4, 5 klep, screamer, ada Inline 4, 5 klep, big bang, Inline 4, crossplane crankshaft 4 klep, screamer dan Inline 4, crossplane crankshaft 4 klep, big bang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline