Tahukah kalian bagaimana pengaruh media sosial diera globalisasi ini? Jika dilihat 10 tahun kebelakang hingga sekarang, media sosial sudah mengalami perkembangan secara pesat dari waktu ke waktu, dan itu tentu juga telah membantu kegiatan manusia menjadi lebih efisien. Mulai dari membantu penjualan suatu brand produk hingga mengembangkan bakat diri sehingga dikenal oleh khalayak umum. Sebagai Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang aktif bermedia sosial, saya akan mengulik sedikit banyaknya tentang bermedia sosial.
Menurut data laporan yang berjudul Digital 2021: The Latest Insight Into The State of Digital 170 juta penduduk Indonesia dari total 274,9 juta penduduk telah menggunakan sosial media. Yang berarti Indonesia mempunyai angka penetrasi sebesar 61,8%. Angka pengguna aktif naik sekitar 6,3% dari bulan Januari lalu yang mana berarti 10 juta penduduk Indonesia aktif bermedia sosial. Pengguna aktif media sosial didominasi oleh kalangan muda dengan rentang usia 25-34 tahun.
Tahukah kalian Youtube adalah media sosial yang paling banyak diakses diIndonesia berdasarkan dari laporan We Are Social dan Hootsuite. Melalui Youtube kita bisa memilih berbagai macam video mulai dari edukasi hingga hiburan. Youtube sendiripun banyak memberikan dampak positif bagi saya. Saya dapat melatif softskill saya hanya dengan melihat video youtube oleh para content creator. Di-youtube saya juga dapat menemukan video yang berkaitan dengan materi mata kuliah yang saya jalani. Namun, tak jarang banyak orang menggunakan youtube untuk mengakses video-video yang mempunyai unsur negatif. Oleh karena itu, dampak bermedia sosial tergantung pada diri masing-masing.
Kemudian Whatsapp menempati posisi kedua media sosial yang banyak diakses diIndonesia. Whatsapp sendiri adalah aplikasi pesan yang dapat diakses melalui Android maupun IOS. Tak heran jika Whatssap merupakan media sosial yang paling banyak digunakan setelah Youtube karena kemudahannya untuk diakses oleh siapa saja. Kemudian disusul oleh Instagram sebesar 86,6% dengan waktu akses 17 jam per-bulan. Instagram adalah platform media digital yang digunakan untuk membagikan momen melalui sebuah foto ataupun video yang diunggah oleh user-nya. Instagram juga menjadi media self branding untuk beberapa penggunanya.
Tiktok yang saat ini menjadi media sosial favorite kalangan muda semenjak kurang lebih satu tahun yang lalu menempati posisi ke-9 dengan presentase 38.7 persen. Tiktok-pun banyak digunakan oleh kalangan muda sebagai media hiburan, sehingga melahirkan banyak content creator baru. Para content creator muda ini selalu menyuguhkan content yang menghibur dan edukasi kepada para user Tiktok. Sehingga Tiktok-pun menjadi media sosial yang sangat menarik dikalangan remaja. Saya sendiri-pun merasakan terhibur dengan content-content yang ada di Tiktok. Walaupun, Tiktok tergolong media sosial baru yang diluncurkan pada tahun 2016 silam tetapi Tiktok mampu bersaing dengan media sosial yang diluncurkan jauh sebelum tahun 2016.
Tidak banyak yang tahu media sosial apa yang diluncurkan, Six Degrees adalah media sosial yang pertama kali diluncurkan yaitu pada tahun 1997. Nama Six Degrees sendiri didasarkan atas teori “ Six Degrees of Separation “. Situs ini tidak jauh berbeda dengan Facebook yang sekarang jauh lebih dikenal. Six Degrees mengizinkan pengguna menggunggah foto profile dan mencari teman baru lewat internet. Situs ini dibuat oleh Andrew Weinrech dan masih bisa diakses sampai saat ini. Bukan hanya dapat menggunggah profil dan mencari teman baru melalui internet, menggunakan media sosial ini memungkinkan calon pengguna yang belum terdaftar sebagai pengguna untuk tetap dapat mengkonfirmasi pertemanan serta terhubung dengan pengguna lain. Walaupun Six Degrees ini sudah berusia cukup lama tetapi perlu diingat bahwa Six Degrees merupakan cikal bakal berkembangnya media sosial yang lain.
Ditahun 1999, situs blog mulai ramai dikembangkan. Dilansir dari Small Biz Trends, setelah blog mulai dikembangkan media sosial lain-pun mulai meledak popularitasnya. Diawal tahun 2000-an situs-situs seperti MySpace dan LinkedIn mulai dikenal, dan pada tahun 2004 Facebook diluncurkan oleh Mark Zuckerbergh, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Selanjutnya tahun 2005 Youtube diluncurkan oleh Jawed Karim, Steve Chen, dan Chad Hurley yang merupakan pendiri Youtube. Kemudian pada tanggal 21 Maret 2006 Twitter didirikan oleh Jack Dorsey, Evan Williams, Biz Stone, dan Noah Glass.
Perkembangan media sosial memang memberikan banyak kemudahan dan ke-efektifitasan tersendiri bagi manusia modern beraktifitas. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk kita mengetahui sejarah panjang mengenai perkembangan media sosial didunia guna menambah wawasan dan juga agar lebih bijak dalam penggunaan media sosial.
Media sosial adalah penemuan yang mengubah dunia. Melalui media sosial pengguna dengan mudah mencari informasi tentang budaya atau negara lain yang tanpa disadari juga akan mengubah kebiasaan, pola fikir, tingkah laku, dan juga pola hidup manusia. Maka dari itu, saya tidak henti-hentinya untuk mengingatkan bahwa selalu bersikap bijak saat bermedia sosial.
Media sosial diciptakan dengan banyak sekali tujuan positif dan agar pengguna menggunakannya dengan sebaik-baiknya bukan sebaliknya. Di Indonesia sendiri pun bermedia sosial memiliki aturan yang diatur dalam Undang-Undang ITE nomor 11 tahun 2008 yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 19 tahun 2016. Segala hal terkait media sosial sudah diatur dalam Undang-Undang tersebut.
Selanjutnya kita sampai pada bagian kesimpulan, bermedia sosial adalah cara praktis untuk terhindar dari stress pada era modern ini. Kita dapat dengan mudah menemukan situs ataupun konten yang menghibur. Namun media sosial juga dapat menjadi boomerang jika kita tidak menggunakannya dengan bijak. Banyak sekali konten inspiratif dan edukatif yang bisa kita dapatkan secara gratis melalui media sosial.