Lihat ke Halaman Asli

Tentang Perempuanku

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

#1 : Perempuanhujan

Seorang perempuan berdiri di tengah jalan membawa sekeranjang luka. Badannya basah hatinya juga basah. Hujan membalut kesedihannya menunggu lelaki yang dirindukan.

Di bawah hujan yang deras bajunya basah oleh air mata. Hujanlah yang mampu menghapuskan kesedihannya. Hujanlah yang memanggilnya untuk datang berlarian di sepanjang jalan. Ditemani kabut yang mengurungnya hingga senja. Ditengah hujan selalu diingatnya lelaki yang ingin dipeluk dan diciumnya.

Perempuan dibawah hujan menahan kegetiran dengan bibir membiru. Berharap awan gelap segera berlalu dihalau guruh yang menderu-deru. Airmatanya tumpah dan jatuh ke tanah basah.

#2 : Perempuan Kenanganku

jalan setapak ditingkahi rumput liar, adalah kenangan panjang susah untuk dibuang. padahal hanya selebar langkah di bawah pohon turi. berlumpur jika hujan berdebu jika kemarau. terseret waktu. menyeretku ke masa silam menghitung bintang di kegelapan malam.yang tak juga selesai meski hari menjelang pagi. kerjaan sia-sia namun menyenangkan sambil mengusap lenganmu yang tak ingin kuhentikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline