Lihat ke Halaman Asli

Yuda Afif

Mahasiswa UIN Jakarta

Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik Anak Perspektif Piaget

Diperbarui: 11 November 2024   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori perkembangan kognitif Piaget membagi perkembangan anak ke dalam beberapa fase berdasarkan usia. Setiap fase memiliki karakteristik perkembangan yang khas, yang mencakup kemampuan fisik, kognitif, dan psikomotorik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fase-fase perkembangan anak menurut Piaget:

  1. Usia 0 - 2 Tahun (Sensorimotorik)
    Pada fase ini, perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk menjaga kesehatan, pola makan, pola tidur, dan menghindari lingkungan yang kotor, karena kondisi ibu akan memengaruhi perkembangan janin. Ketika bayi berusia 1-2 tahun, mereka mulai mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan meraba dan memegang benda-benda, yang berkontribusi pada perkembangan motorik halus. Pada usia ini, bayi juga mulai mengucapkan kata-kata sederhana seperti "mama" atau "papa," karena kemampuan untuk mengucapkan huruf konsonan mulai berkembang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengajak bayi berbicara dan mengenalkan mereka pada berbagai benda untuk melatih perkembangan motorik dan bahasa mereka.

  2. Usia 2 - 7 Tahun (Praoperasional)
    Pada fase ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan untuk berjalan dan berbicara. Mereka mulai mengenal lingkungan mereka, tetapi tetap membutuhkan pengawasan dari orang dewasa. Pada usia ini, memori anak masih dalam tahap eksplorasi, yang seringkali menyebabkan mereka salah mengartikan informasi. Sebagai contoh, jika seorang anak naik tangga dan orang dewasa mengingatkan untuk tidak melakukannya dengan mengatakan, "Jangan naik tangga, nanti jatuh," anak-anak mungkin hanya mengingat bahwa menaiki tangga itu berarti jatuh, meskipun niat orang dewasa adalah untuk memberikan peringatan. Ini menunjukkan bahwa ingatan anak usia ini masih sangat bergantung pada pengalaman langsung dan peringatan verbal dari orang dewasa.

  3. Usia 7 - 11 Tahun (Operasional Konkret)
    Pada fase ini, perkembangan anak mulai stabil. Mereka sudah mampu memahami konsep-konsep dasar, dan perkembangan fisiknya mencapai masa yang lebih stabil. Anak-anak pada usia ini mulai mengembangkan kemampuan untuk berpikir logis, tetapi terbatas pada objek atau situasi yang nyata dan konkret. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga agar anak-anak pada usia ini terhindar dari pengaruh negatif yang dapat mengganggu perkembangan mereka, seperti kecanduan atau perilaku yang tidak diinginkan. Selain itu, pada usia ini, anak-anak perlu dijaga pola makan mereka untuk mendukung pertumbuhan fisik yang optimal.

  4. Usia 11 Tahun - Dewasa (Operasional Formal)
    Pada fase ini, anak-anak memasuki masa pubertas, yang membawa perubahan besar baik secara fisik maupun emosional. Mereka mulai mengalami konflik sosial, yang sering kali disebabkan oleh peningkatan kesadaran diri dan perasaan ego sentris. Pada masa ini, anak-anak perlu mendapatkan pengawasan yang lebih intensif, terutama dalam hal pergaulan mereka. Mereka mulai mengenal kode sosial yang diterapkan oleh orang dewasa, seperti norma-norma dalam pergaulan dan interaksi sosial. Oleh karena itu, pengawasan dan bimbingan yang bijaksana sangat diperlukan untuk membantu anak-anak mengarungi masa pubertas dan transisi menuju kedewasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline