Lihat ke Halaman Asli

Yudha Bantono

TERVERIFIKASI

Pembaca peristiwa

SVF 2016 - Memaknai Tat Twam Asi dalam Pameran Lukisan Cat Air

Diperbarui: 26 Juli 2016   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pameran Nasional # 3 Kolcai

Salah satu hal yang berbeda dari biasanya dalam pameran seni rupa di Sanur Village Festival adalah waktu pelaksanaan pameran. Sanur Village Festival 2016 akan menempatkan pameran seni rupa pada agenda post event. Pameran seni rupa SVF yang rencananya digelar pada 2 Sepetember – 7 Oktober  mendatang tampilnya sekaligus men-singkronkan agenda nasional dua tahunan Komunitas Lukis Cat Air Indonesia.

Sesungguhnya telah disadari oleh Komunitas Lukis Cat Air Indonesia dalam pameran nasional ke tiga “Tat Twam Asi” adalah spirit yang masih mengacu pada persoalan identitas bersama dalam merespon tema Sanur Village Festival 2016.

Pameran nasional yang menjadi perhatian anggota Kolcai se-Indonesia melalui jalur seleksi kuratorial, mencoba berkarya dengan kekuatan teknik-teknik cat air di atas kertas. Pertarungan ideologi estetik secara personal dalam tangkapan tema yang ditawarkan akan menjadi perhatian dalam pameran nasional ini.

Bertempat di Grya Santrian Gallery, Sanur, setidaknya sebanyak 39 karya dengan ukuran 76x56 cm serta karya print dari peserta participant yang mengusung tema SVF 2016 bisa diekspresikan dalam berbagai makna, lambang maupun symbol dari kehidupan yang berarti aku adalah engkau dan engkau adalah aku. Pameran ini merupakan tantangan sekaligus persoalan baru untuk direspon dan diselesaikan. Kolcai ingin menempatkan event seni budaya sekelas SVF dapat dijadikan pilot projek,  dan nantinya dapat dilanjutkan dalam merespon event sejenis lainnya.

Penyodoran tema yang membawa posisi manusia dalam pangkal atau pusat pada “aku” menurut Handogo Sukarno, salah seorang kurator yang menyeleksi, tema Tat Twam Asi  telah ditawarkan secara longgar baik pada tataran penerjemahannya, artinya imaji yang berkembang dari masing-masing peserta diharapkan melahirkan karya dengan hasil pembacaan maupun penerjemahan yang beragam.

Opera Tradisional Bali, Karya Lukis Cat Air Moelyoto

Moelyoto penasehat Kolcai Chapter Bali sekaligus penanggung jawab pameran mengatakan ide pameran ini berdasarkan konsep tema utama Sanur Village Festival, Kolcai yang memiliki agenda dua tahunan menganggap tema ini sangat relevan pada pembacaan hal-hal kekinian dan sangat tepat pula bila harus dihubungkan dengan dua tema pameran nasional kolcai sebelumnya yaitu imaji nusantara. “Memang dalam berproses para peserta yang terseleksi diharapkan bisa melahirkan karya-karya lukis cat air yang memiliki kekuatan maupun latar belakang berproses, karena pesertanya berasal dari belahan daerah nusantara,” tambahnya.

Kris Wardana Ketua Pembina Komunitas Lukis Cat Air Indonesia menambahkan,  kendati dalam berkarya para peserta pameran nantinya memiliki perkara hubungan interteks dalam menerjemahkan “Tat Twam Asi”  sebagaimana hakikat aku dan engkau maupun sebaliknya, dipastikan akan memiliki beragam gagasan menarik, baik yang mewakili dirinya atau sensitivitas terhadap sesuatu di sekitarnya.

Karya-karya yang diusung Komunitas Pelukis Cat Air Indonesia kali ini dipastikan akan sangat beragam, permainan makna melalui capaian visual yang indah semakin membuat penasaran seperti apa kira-kira capaian peserta pameran Kolcai nanti. Mempertimbangkan perenungan pribadi perupa, maupun pencarian estetis akan menjadi bahasan kuat pameran.

Kiranya memang harus melihat karya dulu baru membahasnya. Dalam karya rupa, memasukkan pesan moral sebagai pertaruhan apresiasi yang kritis bukanlah hal yang mudah. Dan Kolcai akan membuktikan bersama perayaan kebanggan masyarakat Desa Sanur, yakni Sanur Village Festival. (Yudha Bantono, Ketua Kolcai Chapter Bali, Media Center SVF 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline