Pagi hari disodori nasi goreng, sore hari dimanjakan pisang goreng. Begitulah definisi hidup bahagia di negeri ini. Sejak balita kita memang sudah terbiasa dan dibiasakan dengan menu serba gorengan, dari lauk pauk sampai camilan.
Dari tempe goreng yang nyaris setiap hari menghuni meja makan sampai kerupuk goreng yang renyah ringan kriuk-kriuk sebagai camilan wajib. Kita adalah bangsa pecinta gorengan kelas berat karena tiada hari terlewati tanpa gorengan.
Kenapa gorengan begitu populer dan lekat dengan kehidupan masyarakat kita?
Mungkin salah satu alasannya adalah karena menggoreng adalah cara masak yang paling gampang, cepat, praktis, dan dijamin lezat berasa. Tidak perlu ribet dengan berbagai rempah-rempah, cukup modal direndam air garam saja.
Gorengan memang gurih menggoyang lidah, apalagi kalau digoreng dengan minyak yang meluber-luber sepenuh wajan dan api yang merah bergolak. Seram-seram gurih melihatnya.
Di Indonesia, minyak goreng yang kebanyakan kita pakai adalah minyak goreng kelapa sawit atau biasa dikenal minyak sawit.
Memang ada jenis-jenis minyak goreng yang lain, seperti minyak kelapa, minyak goreng dari bunga kanola, minyak goreng dari jagung sampai minyak goreng dari biji bunga matahari.
Ada juga minyak zaitun, tapi tidak dianjurkan untuk menggoreng. Tapi berbagai jenis minyak tersebut tidak terlalu populer karena harganya yang jauh lebih mahal dari minyak sawit.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan si minyak goreng kelapa sawit ini, justu menurut penelitian minyak goreng sawit atau minyak sawit sangat kaya dengan kandungan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan vitamin A dan E nya sangat tinggi, yang menurut para ahli kesehatan dan gizi sangat bermanfaat bagi pencegahan kanker, peningkatan daya tahan tubuh, mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah, rabun ayam dan lain-lain.