Lihat ke Halaman Asli

Harapan Besar Menjalani Aktivitas Belajar Mengajar Luring (Luar Jaringan)

Diperbarui: 16 Juli 2021   12:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi covid-19 di Indonesia telah merubah kebiasaan dari segala aspek. Dampak yang terjadi membuat kalangan masyarakat memutar otak untuk menghadapinya, terutama sektor Pendidikan. Pembelajaran biasanya dilaksanakan secara tatap muka, sekarang pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh sebenarnya berlangsung dari tahun 2020, yang mana berjalan dengan adanya pembelajaran daring (dalam jaringan) serta dilaksanakan di rumah masing-masing.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Karim melakukan terobosan untuk meningkat kualitas Pendidikan di masa pandemi covid-19 yaitu 8 Prioritas Merdeka Belajar 2021 untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Salah satu diantaranya adalah Digitalisasi Sekolah. Program ini merupakan kegiatan belajar mengajar melalui penguatan platform digital dengan harapan guru menjadi kreatif dan inovatif membangun suasana belajar yang menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi digital. Namun, kenyataannya guru mengalami kendala terkhusus sekolah yang berada di pedesaan. Seperti hal nya, kendala jaringan, alat komunikasi, dan media lainnya guna menunjang pembelajaran jarak jauh.

Diketahui pada kegiatan Program Membangun Desa di Bidang Pendidikan dalam KKN Tematik Upi 2021 yang dilaksanakan di Kadudampit, Sukabumi adalah sejumlah guru memberikan pendapat bahwa digitalisasi sekolah di lingkungan mereka mengajar terhambat melihat kondisi sumber daya manusia yang tertinggal. Karena, masyarakat di desa ini tidak banyak mengetahui ruang belajar digital yang sudah marak digunakan oleh sekolah di kota-kota besar. Masyarakat desa sedikit yang berdampingan dengan kemajuan teknologi, mereka lebih mengedepankan kebiasaan secara tradisional. Hal ini, mengakibatkan pembelajaran jarak jauh tidak cukup efektif dan efisien.

Beberapa guru menyusun perencanaan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan Pendidikan di masa pandemi covid-19. Salah satunya adalah melaksanakan program pemerintah yang mana kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan kombinasi pembelajaran daring dan luring. Pembelajaran daring berlangsung hanya menggunakan WhatsApp Group sebagai sarananya. Selebihnya pembelajaran luring dilaksanakan secara bergilir dengan metode door to door ke rumah siswa secara berkelompok dan tidak lebih dari 5 siswa (home visit).

Namun, melihat kondisi saat ini penyebaran virus covid-19 semakin melonjak, ditambah dengan adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tentu pembelajaran jarak jauh secara daring yang dapat dilakukan. Pembelajaran jarak jauh sampai saat ini masih membantu, mendukung, dan mencegah penyebaran virus covid-19 dengan salah satunya tidak ada interaksi langsung dan tidak menimbulkan kerumunan, serta wara-wirinya masyarakat dari dan antar daerah. 

Kembali lagi karena kendala dari sumber daya manusia (SDM) di pedesaan, sejumlah guru merasa khawatir terhadap proses kerjasama dengan orang tua siswa semakin menurun. 

Kendati demikian, guru berharap meskipun digitalisasi sekolah tetap berjalan pemerintah memberikan kelonggaran kepada sekolah yang berada di pedesaan, dengan mengizinkan pembelajaran luring walaupun tidak dilaksanakan secara berkala setiap minggunya. Karena, melihat tingkat keberhasilan pembelajaran luring yang sudah-sudah, siswa lebih bersemangat belajar, komunikasi guru dan siswa berjalan dengan baik, juga hasil belajar siswa pun murni hasil sendiri.

Oleh: Yuanita Maulidya Rosanti_1800981_Pendidikan Bahasa Sunda_FPBS UPI 

Dosen Pembimbing Lapangan: Didin Samsudin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline