Lihat ke Halaman Asli

Yuanggi Nur123

Mahasiswa UIN Malang

3 Masalah Kesehatan yang Urgen di Desa Saptorenggo

Diperbarui: 23 Januari 2023   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyuluhan Kader Posyandu di Desa Saptorenggo/dokpri

Kamis, (22/12/2022) telah dilaksanakan penyuluhan kader posyandu Desa Saptorenggo yang bertempat di Pendopo Balai Desa Saptorenggo. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Sambutan dari Bapak Kepala Desa Saptorenggo, Bapak Suwaji mengawali serangkaian kegiatan posyandu yang akan dilakukan dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Bidan Desa, yaitu Ibu Anita. Usai sambutan dari kedua belah pihak dipaparkan, kegiatan dilanjutkan dengan musyawarah terkait permasalahan kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat Desa Saptorenggo bersama dengan para kader posyandu yang dipimpin oleh staf Puskesmas Desa Saptorenggo. 

Selama kegiatan berlangsung, para kader posyandu terlihat aktif dalam berdiskusi. Hasil dari musyawarah tersebut didapatkan beberapa poin penting mengenai 3 permasalahan utama yang perlu segera ditangani, antara lain, kasus PTM (Penyakit Tidak Menular) yang meningkat, pemahaman pemeriksaan Hepatitis B pada ibu hamil yang kurang, dan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas).

Pemaparan Mengenai Urgenitas Permasalahan Kesehatan di Desa Saptorenggo/dokpri

Permasalahan serius yang pertama, yaitu kasus terkait PTM (Penyakit Tidak Menular). PTM yang tergolong ke dalam penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi kuman, yaitu stroke, jantung koroner, kanker, dan diabetes melitus. Berdasarkan dari permasalahan mengenai kasus PTM yang meningkat, bidan desa Saptorenggo menjelaskan solusi dari permasalahan tersebut. 

Solusi-solusi dari permasalahan tersebut, yaitu pertama, masyarakat dengan riwayat PTM diwajibkan tertib melakukan cek kesehatan. Kedua, keluarga dari pasien dengan riwayat PTM juga memiliki peran sebagai pengingat dan pemberi semangat agar pasien memiliki kualitas hidup yang baik. Tidak lupa, kader posyandu juga ikut memberikan penyuluhan kepada masyarakat, pasien PTM, serta keluarga pasien akan pentingnya menyadari adanya kasus PTM.

Permasalahan serius yang kedua, yaitu kurangnya pemeriksaan hepatitis B pada ibu hamil. Hal ini untuk mendeteksi sejak dini agar calon bayi tidak tertular virus hepatitis B sehingga menghindari penularan infeksi dari ibu ke bayi. Infeksi hepatitis B dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang berkelanjutan termasuk infeksi kronis, sirosis hati, dan kanker. Maka dari itu perlu ditingkatkan lagi kesadaran para ibu hamil maupun calon ibu untuk melakukan pemeriksaan hepatitis B.

Permasalahan terakhir, yaitu kurangnya pemahaman masyarakat mengenai ISPA. ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap ISPA dapat meningkatkan potensi masyarakat untuk terinfeksi serta memperburuk kondisi masyarakat terhadap penyakit ISPA .

Dari ketiga masalah di atas dapat disimpulkan, bahwasannya penting sekali kesadaran masyarakat dalam mengetahui dan memahami mengenai masalah kesehatan yang ada di sekitarnya. Maka dari itu, penting sekali peran para perangkat desa, bidan, dan perawat desa, serta para kader posyandu Desa Saptorenggo untuk berkontribusi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan yang urgen di lingkungannya. Diharapkan agar masyarakat dapat waspada dan terjaga agar tidak terjangkit oleh penyakit yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline