Lihat ke Halaman Asli

Peran Agama bagi Akuntan untuk Mencegah Pelanggaran Kode Etik

Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan teruntuk melakukan pengujian terhadap peran agama perihal membantu akuntansi dalam mencegah pelanggaran etika. Dalam profesi akuntansi, integritas dan penghormatan terhadap etika merupakan aspek penting yang menjamin mayarakat dan kredibilitas profesi tersebut. Namun, berbagai kasus pelanggaran kode etik yang melibatkan akuntan masih sering terjadi, yang berdampak negative terhadap reputasi individu dan pihak yang terlibat. Agama, sebagai salah satu aspek kehidupan yang bermoral dan beretika,mempunyai potensi besar untuk menjadi landasan bagi akuntan untuk melaksanakannya tugas yang dimiliki dengan cara yang jujur serta penuh dengan rasa tanggung jawab.

Kata kunci : peran agama, akuntansi, pelanggaran kode etik, etika profesi

ABSTRACT

This study aims to examine the role of religion in helping accounting in preventing ethical violations. In the accounting profession, integrity and respect for ethics are important aspects that guarantee the public and the credibility of the profession. However, various cases of violations of the code of ethics involving accountants still often occur, which have a negative impact on the reputation of individuals and parties involved. Religion, as one aspect of life that is moral and ethical, has great potential to be a foundation for accountants to carry out their duties honestly and responsibly.

PENDAHULUAN

            Profesi akuntansi memiliki peran penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan, yang sangat dibutuhkan oleh berbagai entitas, baik di sektor public maupun swasta. Untuk menjaga profesionalisme, akuntan terikat pada Pedoman etika yang mengatur perilaku dan tanggung jawab mereka dalam melaksanakan tugas. Kode etik tersebut dirancang untuk mencegah Tindakan yang dapat merugikan pihak-pihak terkait, eperti manipulasi laporan keuangan, korupsi, atau kecurangan lainnya.

            Kasus-kasus pelanggaran kode etik di bidang akuntansi menunjukkan bahwaaturan formal dan regulasi saja tidak selalu cukup untuk mencegah tindakan yang tidak etis. Dalam hal ini, aspek moral dan spiritual dapat berperan sebagai penguat integritas pribadi seorang akuntan. Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi perilaku etis individu adalah agama.

            Dalam dunia akuntansi, kode etik adalah pedoman penting yang mengatur perilaku professional akuntan. Kode etik tidak hanya berfungsi untuk menjaga integritas dan refutasi profesi, tetapi juga untuk melindungi kepentingan publik. Kode etik bertujuan untuk memastkan bahwa akuntan bertindak dengan integritas, objektivitas, profesionalime, dan tanggung jawab sosial. Namun, meskipun sudah ada pedoman yang jelas, pelanggaran kode etik masih sering terjadi dalam praktik akuntansi. Di sinilah peran agama dapat menjadi alat penting untuk mencegah pelanggaran tersebut.

 

PEMBAHASAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline