Lihat ke Halaman Asli

Satu Nama Dalam Doa

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karya : Arif Kurniawan

Segala puji bagi sang pencipta. Demi puji-pujian yang tak terungkap oleh lidah, kepada manusia yang terlahir dengan cinta dan kebaikan. Allah memberi cahaya kebijaksanaan untuk kebahagiaan jiwa, Dia juga menganugerahkan sinar di wajah dan bulu lentik di mata. Setiap kehidupan berada dibawah kendalinya. Dia menebar permata yang berkilau dan tak ternilai harganya.

Rasa syukur di hati sudah sepantasnya terucap kepada-Nya yang membentuk singgasana surga nan gemerlap. Dia mengatur dunia sedirian, Dia yang dalam kegelapan hatimu menyinarkan cahaya yang tak terlihat. Dia menganugerahi manusia keteguhan hati untuk berdo’a dan beribadah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kutujukan puji dan syukur atas segala nikmat dan kenyamanan rasa. Pada sebuah nama, akan terungkap pikir, rasa, kata dan bahasa dalam pergumulan cinta.

Manusia tercipta dengan komposisi rasa yang begitu beraneka. Begitu banyaknya kita seakan lupa akan hal yang mendasar pada rasa itu. Dari mana datangnya rasa, dari mana datangnya cinta? Dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW bersabda: ”sesungguhnya dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika sehat, seluruh tubuh pun sehat dan jika ia sakit seluruh tubuh pun sakit. Itulah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Abu Hurairah ra berkata: ”hati adalah raja dan anggota badan sebagai bala tentaranya. Bila rajanya baik, baik pula pasukannya.

Robert Frager dalam bukunya Heart, Self and Soul menggambarkan hati dengan sangat indah. Ia mengatakan: ”Hati adalah kuil yang Tuhan tempatkan dalam diri setiap manusia, sebuah kuil untuk menampung percikan Ilahi dalam diri kita. Kuil dalam diri kita ini lebih berharga kuil tersuci sekalipun di muka bumi. Karena itu melukai hati manusia lebih besar dosanya dari pada merusak tempat suci di dunia ini.” Karena hati adalah sentral dari aktivitas keseharian kita. Dengan hati manusia bisa merasakan pahit manis kehidupan dunia, begitu pula juga merasakan keagungan cinta. Rasa itu begitu indah dan mempesona. Sulit diungkapkan dengan kata-kata namun gejolak dan getarannya sungguh dahsyat terasa.

Karena dengan hati timbul rasa cinta. Cinta adalah suatu tema abadi yang tidak lekang oleh panas, dan lapuk oleh hujan. Cinta menghadirkan inspirasi bagi para filosof, sastrawan,

seniman, komponis, untuk menciptakan karya-karya kreatif, bahkan beberapa karya kreatif mereka itu menjadi mahakarya abadi.

Sebagai manusia biasa, kita tidak dapat memungkiri rasa cinta. Cinta memang aneh, kalau sudah dimabuk cinta, maka sang pencinta rela mati untuk yang dicintai, rela mengorbankan apa saja demi yang dicintai,rela melakukan perbuatan-perbuatan diluar batas nalar, dan seringkali manusia pencinta bisa melakukan dan menelorkan kreatifitas diluar batas semata-mata untuk yang dicinta.

Kata pujangga: Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari. Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan kebahagiaan. Mencintai adalah masalah yang penting bagi manusia. Bila kita mampu mengurai cinta, maka hakekat cinta akan berubah menjadi sesuatu mimpi terindah, itulah kenyataan cinta.

Dibanyak waktu dan peristiwa orang slalu berbeda mengartikannya.
Tak ada yang salah tapi tak ada yang benar dan sempurna penafsirannya, karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air, yang mengalir ke dataran yang lebih rendah. Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama bahwa cinta akan membuat kita berbuat lebih sempurna. Cinta akan membawa sesuatu menjadi lebih baik mengajarkan pada kita.

Ada getaran aneh, ketahuilah sementara manusia mendekap hartanya yang membekukan salju, aku memilih bara api cintamu agar dapat aku tanam dalam dada agar membakar rusukku dan menghanguskan gejolak jiwaku. Karena aku tahu betapa harta membunuh manusia tanpa rasa sakit yang dirasa, tapi cinta akan menghidupkan manusia melalui derita. Jangan memungkiri sebuah kejujuran hati bahwa kita telah menyatu, karena aku telah menyimak kidung kasih dari hati yang bergejolak dan hatikupun bergegas membisikkan: ”Sebagaimana cinta kasih membangun kehidupan hati melalui derita, begitu pula kebodohan mengarahkan jalan-jalan menuju pengetahuan”. Bila engkau tenggelam dalam omong kosong dan dibesarkan oleh gelung impian palsu, dengan tegas ku katakan bahwa perasaanku tidak seperti itu! Pahamilah betapa keindahan hatiku menyimpan kenyataan yang memadamkan keraguan dan mencegah kesangsian. Aku akan menyalakan sebuah pelita terang yang akan menyelamatkanmu dari kegalauan. Renungkanlah rentannya musim semi dan semburatnya fajar pagi, maka akan engkau temukan keindahan tersembunyi dari dalam diri ini, bila engkau menghayati! Aku berharap cinta kita tumbuh subur dalam kalbu suci!

Ada memori yang membayang, masih ingatkah dikau keajaiban kecil yang telah mempertemukan kita. Saat semula kucoba melangkahkan diriku ke tempatmu berada dan tak terasa ku telah mendapatkan hatimu dan untuk pertama kalinya kuungkapkan perasaan ini kepadamu. Setelah sekian lama ku pendam rasa cinta ku kepadamu dan aku tidak tahu selanjutnya, bagaimana caranya untuk menunjukkan dan mengungkapkan perasaanku kepadamu. Hanya bahasa dan kata yang dulu terucap.

Pikir, rasa, kata dan bahasa itu yang mempertemukan kita dalam pergumulan cinta, Biarlah aku mengagumi kesahajaanmu dan ketulusanku menyayangimu dari jauh. Hanya canda tawa dan kasih sayangmu yang dapat melupakan semua dukaku, karena hati ini telah lama menyimpan cinta dan rindu.

Jika ditanya, kenapa aku tak bosan memujamu? Jawabnya “Entah kenapa aku begitu menantimu setiap waktu. Aku ingin berbagi rindu dengan mu, berbagi cerita dengan mu wahai engkau satu nama yang tersimpan di hatiku. Kau tersipu malu setiap kali ku pandang wajahmu. Kau tersipu malu setiap kali ku sebut panggilan sayangku kepadamu. Aku telah jatuh cinta dengan tidak normal kepadamu. Karena setiap waktu berlalu aku merasa rindu dan ingin di dekatmu”.

Ada ungkap yang terucap, dimataku kaulah bintang kejora yang melahirkan semburat cahaya, laksana bintang yang selalu terangi jagad raya. Di telingaku, kaulah buluh perindu yang melahirkan getar irama penuh kedamaian. Di hatiku, kaulah sumber keindahan yang melahirkan benih-benih kasih yang tumbuh laksana kembang di taman luas biaskan aroma kesejukan abadi.

Wahai calon istriku, telah kau hidangkan secawan anggur merah yang lahap kunikmati tanpa pernah merasa kenyang. Telah kau suguhkan secangkir madu nirwana yang lahap ku minum dan ku teguk bagai musyafir temukan oase di padang pasir luas. Telah kau peragakan dengan manja kelembutan hati dan pesona jiwa hingga membuatku mabuk dalam rengkuhanmu.

Dalam doa pada sebuah nama, izinkan aku terbang ke langit sana, ada bintang yang redup tertutup mega hitam. Bila kau ingin akan ku sibak mega hitam itu, akan ku petik setangkai bintang untukmu, sebagai bukti kasihku, sebagai bukti kebahagiaanku. Tak peduli bertaruh nyawa, karena bagiku kaulah segalanya.

Dalam doa pada sebuah nama, lewat sang bayu dan angin malam aku mendengar desah nafasmu, ada sedikit duka yang tersimpan disana. Terlalu banyak orang yang iri melihat kemesraan kita dan mungkin ingin hubungan kita berakhir, jalan terjal dan menikung yang membayangi perjalanan suci ini. Tapi percayalah, kita akan mampu untuk hadapi semua itu, aku yakin di belakang pangeran yang hebat berdiri putri hebat dan kuat! Ku yakin kaulah putri yang hebat itu! Yang bisa menguatkan hati seorang suami. Kita tidak boleh menyerah pada keadaan, aku tak ingin kau menerima nasib buruk dan menganggapnya sebagai jalan hidup yang telah ditentukan bagi kita, kemudian pasrah menerimanya sebagai kutukan, kalau kita ingin hidup bebas dan mencapai kebahagiaan, kita harus belajar terbang tentunya? Aku akan membimbingmu terbang calon istriku!

Dalam doa pada sebuah nama, tersenyum dan tidurlah yang lelap di dadaku. Aku akan hadir dalam mimpimu untuk membagi rindu yang telah ku tabung dalam kantong ruang dan waktu. Seandainya aku punya sayap, aku akan terbang menemuimu malam ini. Mengajari keteguhan hati dan memberi kepastian dan motivasi untuk melawan mereka yang menghalangi manisnya cinta kita. Karena ku ingin melihat senyum manismu, ku ingin melihat indah bola matamu, aku ingin melihat wajah cantikmu dan aku ingin melihat semua yang ada pada dirimu!

Dalam doa pada sebuah nama, kita akan selalu berbagi rindu sebelum aku meminangmu menjadi istriku. Di sana, kita terbang bersama dengan indah sayap-sayap asmara kemudian menembus awan, menerobos bola langit lapis tujuh menuju nirwana labuhan cinta kita. Apakah kau merasa betapa indah cinta kita, calon istriku?

Dalam doa pada sebuah nama, jika boleh ku menghayal, akulah sepatah kata yang diucapkan oleh alam yang kemudian ditarik kembali hingga mengendap dalam hati. Akulah sebuah bintang yang terjerembab dari langit biru ke atas hamparan padang hijau, pada saat itulah aku mendengar suara. Suara bidadari yang lebih menentramkan hati dari pada bisikan-bisikan kehidupan, lebih sendu dari ratap keluhan, lebih lembut dari pada gemercik sayap putih dan lebih dalam dari pada gelombang samudra. Suara itu mengisaratkan kebahagiaan dan digetari harapan dan mimpi manis, kegirangan mencuat bersama dengan cinta kepada kehidupan yang kemudian disertai dengan kerinduan. Apakah kau tahu suara itu wahai calon istriku? Suara itu adalah suara lembutmu yang menentramkan hati dan jiwaku.

Dalam doa pada sebuah nama, selama ini ku menjadi teman dikala kau gembira dan aku rela kau jadikan tempat bersandar dikala kau dirudung duka. Sepenuh jiwa raga, ku akan selalu menjagamu! Dan kita pasti bisa menjaga sebentuk cinta putih yang kita tanam bersama ditaman asmara, biar di matamu ku lukiskan pelangi indah, biar di hatimu ku tuliskan bait-bait mesra dan biar di jiwamu ku lantunkan puisi syahdu!

Jika suatu saat ku berubah pikiran, maka betapa menyesal dan bodohnya aku bila menyia-nyiakanmu dan tak menjadikan ratu dan permaisuri dalam singgasana cintaku, karena ku tak bisa memungkiri rasa itu sudah lama melilit dalam rongga-rongga hati yang selama ini dihiasi bunga-bunga asmara dan ingin segera meminangmu menjadi istriku. Seorang pujangga berkata ”Datangnya cinta adalah rahmat dari surga dan menjadi berkah bagi jiwa” kita jangan memungkiri adanya cinta!

Itulah cinta, dalam keindahan menyimpan kepahitan dan dalam kegetiran terselubung rasa nikmat. Pahit manis kita lalui bersama. Keyakinan berkata bahwa kita berdua bisa menjalaninya. Percayalah padaku, karena aku adalah cinta itu sendiri yang tinggal di hati keheningan putih. Marilah kita belajar bagaimana menitikkan airmata kasih dan sayang dari mata jiwa untuk segala hal dan mengungkapkan nafas panjang kebahagiaan melalui kebersamaan.

Aku yakin bahwa tiada kasih sayang yang lebih murni dan lebih menyejukkan jiwa dari pada seorang gadis yang dalam dirinya tersembunyi gejolak hati suci, jiwanya dipenuhi lantunan irama surgawi, hari-harinya bagaikan impian-impian penyair dan malamnya bagaikan malam para raja dan permaisuri. Tidak ada rahasia dalam misteri kehidupan yang lebih kuat dan lebih indah dari pada cinta yang dapat mengubah kebisuan jiwa seorang gadis menjadi kesadaran abadi yang melupakan masa lalu. Karena bara cinta yang tumbuh di dalam hati adalah harapan manis dan berlimpah yang akan tumbuh di masa yang akan datang. Dan aku melihat sebuah air mata yang memancar dari jantung bumi dan mengikuti jalan yang dangkal dan berliku. Aku menemukan jalan keluar di lautan dan menemukan sebuah danau yang tenang yang permukaannya memantulkan cahaya kerlap-kerlip bintang gemintang dan sinar rembulan. Kaulah muara kehidupan cintaku!

Dalam doa pada sebuah nama, dengan penuh optimis jangan menyebutku sebagai seorang penyayang sampai cintaku mewujudkan dirimu padaku sebagai cahaya dan api yang memancarkannya dan jangan pula menyebutku seorang pecundang sampai kau menyentuh lukaku dalam perjuangan mendapatkan cintamu. Calon istriku, aku begitu terpesona! Sekarang, mari kita berlari bersama, aku di sini, di seberang lautan luas dan butuh waktu tiga tahun untuk mencapainya. Yakin waktu itu akan cepat berlalu, dalam labuhan cintaku pada mahligai pernikahan. Yakinlah kita akan hidup dalam bayang-bayang kesentosaan yang nyaman dan ada matahari kedamaian pagi yang selalu menyinari dengan kehangatannya. Percayalah bahwa aku juga jauh dari arena menyedihkan dan lapangan penderitaan ketika bersamamu! Jika kau menghayati,,,

Wahai nama terindah dalam doa, Hidup ini adalah rangkaian keputusan. Hidup adalah kumpulan catatan yang membutuhkan kesimpulan kemudian tindakan. Kita semua terlahir bukan sebagai pecundang, kemudian berserah pada kenyataan dan menunggu keputusan orang. Tancapkan tekad dan pikiranmu yang paling tajam untuk berani memutuskan kehendak yang penuh berarti. Kita bukanlah bayang-bayang yang dibentuk cahaya. Kitalah cahaya benderang itu, harapan jiwa di kegelapan peradaban. Sekarang, temukan makna hidup yang hilang. Pakailah jubah keberanian yang menantang hidup paling cemerlang. Karena engkau bukanlah pengemis yang merintih. Jadilah batu karang! kukuh tangguh, menatap gagah, menyongsong gigih empasan ombak dengan tertawa. Dengan hati dan keabadian cinta aku akan membimbingmu menghayati kehidupan ini! Dengan hati dan keabadian cintaku, aku memutuskan memilihmu menjadi istriku!

Semoga Allah SWT senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus dan menjadi jembatan untuk masuk ke surga-Nya yang hamparannya seluas langit dan bumi, yang hanya disediakan bagi orang yang takwa.Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orag yang disebutkan: “kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang mengunjungi karena Aku, dan saling berkorban karena Aku”Iktiar suci ini akan mendapat restu dan ijabah dari sang pemberi hidup, menambatkan cinta pada tali pernikahan! Karena keyakinan dan keteguhan hatiku telah menyatu dan fokus pada dirimu calon istriku!

Wahai nama terindah dalam doa, bila hasrat telah tertanam sangat kuat untuk menuju jenjang pernikahan, ku ingin perjalanan kasih kita bertaut pada ranting rembulan, bertengger di relung hati melalui aroma makna bait-bait kalimatku ini. Yakinlah, kalimat cintaku menyungging di balik senyum terindah yang kan tersaji dari seorang kekasih. Pahamilah betapa keindahan hatiku menyimpan kenyataan yang memadamkan keraguan dan mencegah kesangsian. Aku akan menyalakan sebuah pelita terang yang akan menyelamatkanmu dari kegalauan. Renungkanlah rentannya musim semi dan semburatnya fajar pagi, maka akan engkau temukan keindahan tersembunyi dari dalam diri ini. Percayalah pada renungan kata hati dari pengakuan cinta paling tulus, akan tercipta bahagia bersama. Sampai nanti, perjalanan berlabuh ditiupan nafas terakhir!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline