Lihat ke Halaman Asli

yswitopr

TERVERIFIKASI

Berjejaring ala Kamprets

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13288072641840637908

[caption id="attachment_160214" align="aligncenter" width="630" caption="bukan kampret"][/caption]

Ketika membuka jejaring sosial facebook, saya sedikit mengernyitkan dahi. Ada undangan menjadi member sebuah group. Nama group inilah yang bikin saya agak gimana gitu. Namanya kamprets. Kebetulan yang mengundang temen di Kompasiana yang sama sekali belum pernah ketemu: Anaz.

Setahu saya, kampret itu nama sebuah binatang dalam bahasa Jawa. Kampret adalah sejenis kelelawar tetapi ukurannya lebih kecil. Kampret termasuk binatang yang suka makan serangga. Menurut saya, Kampret termasuk jenis kelompok binatang malam.

Nah, apa hubungannya Kampret, si kelelawar kecil, dan group facebook itu? Karena tertarik, saya segera klik saja. Kok logo groupnya gambar buble dengan huruf K di tengahnya? Itu kan logo Kompasiana? Ya ampun.. Ternyata, group Kamprets adalah kependekan dari Kompasianer hobby Jepret. Hahahhaa... Larena menarik, saya pun tergerak untuk membuat tulisan tentangnya.

Berhubung saya juga suka aspret alias asal jepret juga [belum pinter-pinter banget sih.. yang penting jepret gitu dech..], maka saya segera jelajahi isinya. Pertama, saya meninggalkan jejak dinotifikasi pertama kali saya diadd. Hitung-hitung buat perkenalan plus ngeksis.. Setelah meninggalkan jejak, saya segera meluncur ke dokumen yang telah disajikan. Harapannya saya bisa menemukan sesuatu di sana. Ada 4 buah dokumen yang tersaji: peraturan pengunggahan foto; kegiatan kamprets; peringkat game simon says; dan daftar hadir.

Setelah membuka masing-masing dokumen, saya menuliskan jejak di daftar hadir. Sah. Saya terdaftar sebagai member Kamprets. Saya tidak memperhatikan member yang ke berapa. Ketika membuka group itu, ada 46 anggota yang terdaftar sebagai anggota. Bisa jadi anggotanya akan terus bertambah setiap saat.

Mengapa Kamprets? Saya juga tidak tahu. Yang jelas, Kamprets merupakan kependekan dari Kompasianers Hobby Jepret. Setelah sekian lama saya online, saya menemukan keunikan dari group ini yang mirip-mirip dengan nama aslinya. Ada game yang disebut Simon says. Game ini merupakan game berantai. Pengunggah foto pertama berhak menentukan tema foto berikutnya yang hendak diunggah. Demikian seterusnya. Mengasyikkan karena ada tantangan untuk terus mengikuti tema berikutnya. Pengandaiannya ada banyak stok foto yang kita punyai. Dan ini yang menarik. Kita harus standby supaya tidak ketinggalan game ini. Nah, pada bagian inilah yang mirip-mirip dengan kelelawar yang sukanya keluar malam. Hehhehee.. maksa dot com. Semakin sering online semakin mudah untuk mengikuti game-game yang disediakan. Memang agak susah ketika tema yang diminta sedikit rumit. Misalnya tema tarik tambang. Hingga saya membuat tulisan ini belum ada yang mengunggah foto bertema tarik tambang.

Ada game mingguan juga. Selama bulan Februari, ada 4 tema yang diangkat. Sampai tanggal 12 Februari, tema levitation. Tanggal 13-19 tema air. Tanggal 20-25 tema yang diunggah adalah pesona kotamu. Sedangkan tema bapak diunggah pada tanggal 26-29 Februari.

Selain itu, barusan ada juga kuis. Bener-bener heboh deh. Apalagi di masing-masing game atau kuisnya ada reward yang diberikan. Mulai dari pulsa sampai memori eksternal. Reward ini tentu menjadi daya tarik, tetapi bagi saya bukan itu yang terpenting. Bagaimana membangun keakraban sesama anggota itu yang terpenting.

Selalu ada banyak cara untuk membangun jejaring dan bersilaturahmi. Media online menjadi sebuah alternatif untuk mendekatkan yang jauh. Meski tanpa tatap muka, tetapi berbagai sapaan dan komentar akan semakin memperpendek jarak. Group Kamprets ini salah satunya. Berbagai anggota kompasianers disatukan dalam sebuah minat yang sama: hobby motret. Selain menyalurkan hobby, media ini dapat menjadi sarana untuk berbagi, baik berbagi hasil jepretan maupun teknik-teknik motret. Untuk yang terakhir ini memang belum ada realisasinya. Tapi, saya yakin pasti akan terealisasi. Setidaknya, langkah awal untuk membangun jejaring sudah tampak. Berbagai komentar dan tanggapan menunjukkan bahwa ada kedekatan relasi dan ikatan sesama anggota meskipun banyak yang belum kenal. Hal ini semakin mengukuhkan jati diri kompasiana sebagai rumah sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline