Lihat ke Halaman Asli

yswitopr

TERVERIFIKASI

Aksi Lahar Dingin Merapi Bikin Merinding

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12947905431086220682

Masa erupsi Gunung Merapi telah berlalu. Tarikan nafas lega. Aneka prediksi dan ramalan mengerikan tidak terjadi. Untuk sementara waktu, Merapi mulai tidur dan kembali ke rutinitas semula. Hiruk pikuk masyarakat untuk menata kehidupan dimulai. Aneka program recovery dilakukan. Semangat hidup kembali tumbuh setelah menyaksikan luluh lantaknya sumber penghasilan karena erupsi merapi.

1294790793951217875

Selesaikah? Ternyata belum berakhir. Bahaya masih mengancam. Bukan bahaya erupsi merapi, melainkan bahaya sekunder lahar dingin dari gunung Merapi. Muntahan lahar dingin hasil erupsi sewaktu-waktu dapat meluncur ke bawah tanpa terkontrol.

1294795988165804929

Terasa ironis, sementara bantuan untuk korban terdampak langsung erupsi masih terus mengalir, namun par akorban sekunder gunung merapi seolah tak tersentuh. Masyarakat yang pada saat erupsi merapi menjadi tempat pelarian para korban erupsi, kini menjadi korban langsung. Ratusan penduduk kehilangan rumah tinggal karena tersapu lahar dingin. Bukan hanya rumah, lahan pertanian pun luluh lantak diterjang lahar dingin. Tak lagi tersisa selain pengharapan bahwa semuanya akan berakhir dan kehidupan kembali berjalan normal.

12947962291423369330

Lahar dingin Merapi beraksi. Bukan hanya harta benda masyarakat yang menjadi sasaran. Akses-akses masyarakat diluluhlantakkan, terutama jalan dan jembatan. Rusaknya fasilitas ini jelas semakin melumpuhkan kehidupan masyarakat. Seperti yang terjadi di sepanjang aliran sungai Putih, Muntilan. Banjir lahar dingin telah terjadi sebanyak 4 kali. Semakin hari, volume semakin besar. Tidak hanya melanda seputaran Pasar Jumoyo. Jika kita masuk lebih ke dalam, Dusun Sirahan, kita akan menjumpai pemandangan yang mengerikan. Ratusan rumah terendam. Lahan pertanian luluh lantak. Akses jalan terputus total. Hingga kemarin siang, berbagai harta benda masyarakat [mobil, motor] masih terendam lumpur dan pasir karena belum bisa terevakuasi.

1294796405873447855

Di balik peristiwa, ada makna untuk direnungkan. Bukan untuk dijadikan wisata, tapi mereka membutuhkan uluran tangan dan perhatian dari kita, sesamanya.

1294796476256749036

1294796806138162484

1294796947871137577

12947972011786294898

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline