Lihat ke Halaman Asli

YS Wilhelmus

Buruh Negara

It's Not the Mountain We Conquer, It's Our Self

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah anda mendaki gunung? Bagaimana perasaan anda, saat pertama kali memulai perjalanan dari kaki gunung. Anda melihat puncak gunung tersebut terasa sangat dekat, atau mungkin malah sangat jauh dari tempat anda. Saya telah beberapa kali mendaki gunung, bagi saya dengan mendaki gunung, banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang bisa didapatkan.  Mendaki gunung, apalagi sampai ke puncaknya, bukanlah perjalanan mudah. Anda harus membawa barang-barang kebutuhan anda ke atas, dalam satu tas punggung atau biasa disebut carrier. namun, ceritanya akan berbeda apabila anda memakai jasa porter untuk membawakan tas anda. Mendaki gunung merupakan salah satu pengalaman mengesankan, apalagi jika samapi berada di puncak gunung tersebut. Salah satu quote paling memotivasi perjalanan mendaki gunung yang paling saya sukai adalah : It's not the mountain we conquer, it is our self. Memang, perjalanan mendaki gunung bukan sekedar berjalan kaki biasa, namun juga pembelajaran bagi kita untuk tetap kuat, teguh, tangguh, dan tabah. Mereka yang berhasil mencapai puncak adalah mereka yang berhasil mengalahkan Ego mereka, berhasil mengalahkan musuh terbesar mereka: diri sendiri. Bercermin dari pengalaman ini, kita dapat belajar, bahwa sebenarnya apapun yang kita lakukan akan membawa keberhasilan, jika kita dapat mengalahkan diri kita sendiri. Seseorang yang care, peduli dengan sekitar, tidak egois dan memberikan hidupnya berkarya untuk orang lain, adalah orang-orang yang sebenarnya sukses, bahagia, dan telah memuncaki gunung hidupnya. Apakah kalian termasuk orang-orang yang telah mengalahkan diri sendiri? Tidak harus mendaki gunung, namun bisa melihat penderitaan dan keprihatinan dari sekitar anda. Masih banyak para orang terlantar, fakir miskin, anak- anak jalanan yang membutuhkan kepedulian kita, tegantung kita, apakah kita bersedia menngalahkan our self-ish. Bukan hanya mereka yang butuh kepedulian kita, ada lingkungan, udara bersih dari polusi, hutan dan alam sekitar kita yang butuh perhatian. Jangan mau hanya menunggu sampai ada kejadian, baru bergerak turun tangan. Meskipun budaya hidup kita, termasuk pemerintah yang menunggu kejadian baru memberi solusi, kita juga bisa melakukan sedikit demi sedikit dari sekarang. Berkarya untuk sesama dan alam sekitar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline