https://www.youtube.com/watch?v=LKOYyD8TUSA&ab_channel=YeniSahnaz
Aku mendapat info dari komunitas alumni CRMIU Indosteel di Facebook yang akan menggelar reuni akbar pada 11 Maret 2023 di Cilegon Banten. Rasa kangen kepada teman-teman di perusahaaan tempat aku bekerja 35 tahun lalu mendorongku untuk cepat mendaftar. Wow...gimana kabar A, B, C, D dst....gimana penampakannya saat ini?
Komunikasi antar panitia dan peserta reuni yang lebih dari 600 orang berlanjut di WAG. Panitia berkali-kali mengingatkan bahwa WAG khusus untuk info reuni tapi tak dihiraukan. Berada di WAG, peserta reuni ramai bukan main saling berceloteh dan bercanda hampir 24 jam tiada henti, seolah melepas kerinduan di dalam oase yang sejuk dan menyenangkan. Hati tertegun saat melihat daftar teman-teman kerja yang sudah wafat lebih dari 200 orang.
Aku berkali-kali mengamati foto-foto mereka sambil menerka-nerka karena berbeda dengan memori yang ada. Sempat tercenung, kenapa WAG ini dipenuhi para lansia? Untung tersadar saat melirik cermin yg memantulkan seraut wajah nenek-nenek yang tersenyum. Ah...aku tak berbeda dengan teman-teman semua yang sedang berproses menyongsong rumah masa depan abadi yang disediakan Allah SWT.
Pada 11 Maret 2023 aku bangun pagi dan berkemas bersama putriku Amira menumpang Grabcar menuju Wisma baja Jl. Gatot Subroto Jakarta. Setelah berkumpul dengan teman-teman, pada jam 08.10 wib kami menaiki bus yang telah disediakan menuju kota Cilegon.
Perjalanan selama 2 jam dengan bus melambungkan imajinasiku seolah mengendarai mesin waktu menuju ke masa lalu. Celotehan teman-teman di bus membuatku tersenyum-senyum bahkan ngakak brutal.
" Eh aku bawa roti sama gedang kukus...nih siapa mau?" Agnes menawarkan bekalnya.
" Aku yo ora bisa turu semalem...jam papat dari Bogor langsung meluncur numpak sepur ke sini.." Mas Sonny yang berpenampilan funky menuju Agnes dan tiba-tiba mendaratkan pantatnya di kursiku.
" Ee...Pakdheee...itu pantat sembarangan nemplokk!" Nathalie yang baru datang dari Jogya naik kereta mengingatkan sambil membuka dus kue bakpia yang akan dibagikannya, tapi mas Sonny tambah memperkokoh posisi duduknya di sampingku.
" Pa sopirrr...nanti telolet dongg...." Agnes memprovokasi.
"Teloletttt...telolett..telollettt....!" Pa sopir membunyikan klakson hingga kami bersorak girang persis bocah yang mendapat hadiah.