Lihat ke Halaman Asli

Pro dan Kontra IMF-WB 2018 di Bali

Diperbarui: 29 Desember 2018   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : am2018bali.go.id

PRO DAN KONTRA IMF-WB 2018

Indonesia-bali

 Indonesia telah terpilih sebagai tuan rumah IMF-WB Annual Meetings 2018 (AM 2018). Pertemuan ini merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan, yang menghadirkan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota serta sektor privat, akademisi, NGO dan media. Secara keseluruhan, total peserta mencapai 15.000. 

Dalam pertemuan tersebut, turut diselenggarakan berbagai side events, seperti seminar, investment forum, FGD, workshop, dan cultural events. Pertemuan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, khususnya dalam peningkatan cadangan devisa, perdagangan dan investasi, pariwisata serta kepemimpinan Indonesia di kawasan. 

Tujuan utama penyelenggaraan AM 2018 adalah menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia dan Asia sebagai ekonomi yang reformed, resilient, dan progressive; disamping engagement yang lebih kuat terhadap IMF maupun World Bank dengan stigma yang berkurang.

 Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang tidak dapat ditunda. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam acara Media Forum "Creative and Innovative Financing: Showcasing Indonesian Model". Ia mengatakan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki tanggung jawab untuk mampu mengembangkan berbagai skema pembiayaan pembangunan nasional.

 Namun banyak pertanyaan tentang apakah manusiawi ketika negara indonesia sendiri ditimpa bencana di palu & donggala dengan kucuran dana yang tak main main untuk pertemuan imf-wb 2018 di bali? Penangganan pasca bencana di lombok dan sulawesi adalah prioritas utama pemerintah saat ini. 

Masalah penanganan bencana jadi pembahasan yang akan diangkat indonesia dalam imf-wb di bali nanti bersama 189 negara lainnya dan juga imf-wb 2018 di bali sendiri banyak mendatangkan keuntungan dan pelajaran baru dari berbagai negara saling bertukar pikiran. Indonesia sendiri juga dipilih sebagai tuan rumah bukan hal yang mudah dan harus bersaing dengan berbagai negara lainnya yang berarti indonesia sudah tidak dipandang sebelah mata oleh negara-negara tetangga.

 Pada kesempatan ini Indonesia juga akan membahas dan mempelajari mekanisme penyiapan asuransi terkait bencana alam. Ia memberi contoh Maroko yang memiliki asuransi UMKM dan rumah ketika terjadi bencana alam. Melihat gempa bumi yang terjadi di beberapa bagian Indonesia, Ia menyebutkan Indonesia perlu memiliki asuransi bencana alam karena masyakarat terdampak bencana akan membangun kembali ekonominya. Dengan demikian pemerintah mampu mengurangi besarnya resiko yang akan ditanggung oleh masyarakat.

 . Acara yang akan berakhir pada 14 Oktober 2018 ini diawali dengan kunjungan ke daerah terkena bencana di Lombok dan pemberian bantuan langsung. Acara ini menjadi bagian dari kegiatan solidaritas untuk mereka yang tertimpa bencana, yang bertajuk Solidarity for Lombok, yang bertempat di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat pada Senin (08/10).

 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) sekaligus Ketua Panitia Nasional AM 2018 Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, beserta Managing Director IMF Christine Lagarde dan jajaran, turut serta dalam kegiatan tersebut. Di sana, mereka memberikan berbagai macam bantuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline