Lihat ke Halaman Asli

Biogasifikasi Juga Memproduksi Karbon Dioksida

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Biogas adalah salah satu sumber energi alternatif yang mulai dikembangkan saat ini untuk menyeimbangkan sumber energi selain dari minyak tanah dan gas alam cair (LPG). Proses pembentukan biogas membutuhkan bantuan bakteri an aerob yang hasilnya berupa gas methana, karbon dioksida, amonia, dan asam sulfida. Bahan baku yang umumnya digunakan untuk proses pembentukan biogas umumnya adalah limbah peternakan seperti kotoran sapi, kambing, ayam, dll. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses biogas antara lain tingkat keasaman, temperatur, jenis bahan baku, dan konsentrasi bahan baku. Umumnya mikroorganisme  pembentuk biogas atau biasa disebut methanogens bekerja pada range pH 6,5-7,5. Jika diluar range tingkat keasaman itu maka methanogens tidak dapat bekerja dengan baik begitu pula temperatur harus dijaga mengingat ada beberapa jenis mikroorganisme yang bekerja pada kisaran suhu tertentu. Jenis mikroorganisme yang bekerja antara lain:

1. Cryophilic : mampu mengurai bahan organik pada suhu dibawah 20 derajat Celcius

2. Mesophilic: bakteri an aerob yang bekerja secara optimal antara suhu 32-42 derajat Celcius

3. Thermophilic: bakteri pembentuk biogas yang bekerja pada suhu 55 derajat Celcius

Selain itu kandungan serta konsentrasi bahan baku untuk biogas cukup mempengaruhi karena bakteri mampu mengurai sampah organik yang banyak mengandung nitrogen dan fosfor serta kandungan serat yang lebih rendah.

Sebagai perbandingan berikut ditampilkan jenis sumber bahan baku sampah organik dengan biogas yang dihasilkan:

1. Sapi = 90-310 Liter gas/kg limbah

2. Ayam= 310-620 Liter gas/kg limbah

3. Kuda= 200-300 Liter gas/kg limbah

4. Kambing= 20-310 Liter gas/kg limbah

Dari hasil data diatas terlihat bahwa limbah kotoran ayam dapat menghasilkan volume biogas yang cukup besar karena kandungan kotorannya lebih banyak memiliki nutrient seperti nitrogen dan serat yang lebih sedikit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline