Lihat ke Halaman Asli

Agung Sidayu

Bio Data Agung Sidayu

HUBUNGAN DIPLOMASI PENUH TAIWAN - SOMALILAND

Diperbarui: 18 Agustus 2020   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 OLEH : Dr. Datuk Agung Sidayu, MBA ( A friend of Somaliland) - PART I

Kemaren tanggal 17 Agustus 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 75 tahun, dan saat dunia masih sibuk dengan pencegahan COVID19 di masing masing negara. Somaliland meresmikan hubungan diplomasi dengan Taiwan.


Pengetahuan kita tentang Somaliland mungkin terbatas, karena yang dikenal oleh Bangsa Indonesia adalah Somalia yang mempunyai hubungan diplomasi penuh dengan Indonesia. Mungkin Somaliland dianggap sebagai satu kesatuan dengan Somali, tetapi sesungguhnya Somaliland adalah Negara yang sudah memproklamirkan kemerdekaanya ada tahun 1960, kemudian bergabung dengan Somalia, lantas secara sadar keluar dari gabungan, dan kembali menjadi sebuah Negara berdaulat.

Secara historis kedua negara tersebut diatas, berbeda sejarah kolonialisnya, Somalia adalah bekas jajahan Italia sedangkan Somaliland adalah bekas jajahan Inggris, dan untuk itu secara moral Inggris layak memberikan tempat kepada Somaliland sebagai bagian dari masyarakat Commonwealth, sekalipun sebagai Observer, walaupun aliansi politiknya dengan Somalia sudah berakhir setalah 27 tahun, karena suatu hal, kemudian Somaliland kembali pada posisinya di tahun 1960, yakni menjadi negara berdaulat. Membandingkan Somaliland dengan Somalia adalah hampir sama dengan kasus bersejarah antara Indonesia dengan Timor Leste, setelah bersama sama dengan Indonesia, kemudian Timor Leste menjadi Negara berdaulat, dan penyebab utamanya adalah Indonesia adalah ex jajahan Belanda sedang Timor Leste adalah ex Jajahan Portugis.

Jika harus membandingkan antara Somaliland dengan Somalia, maka Somaliland adalah negara berdaulat yang relative lebih tenteram dan stabil dibandingkan dengan saudaranya Somalia yang cenderung lebih keras dalam mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegaranya, syarat dengan berbagai pemberontakan dan tindakan tindakan kekerasan. Tetapi mengapa sampai saat ini baru Taiwan yang mengakui kedaulatan Somaliland ( dengan catatan bahwa status Taiwan sangatlah terbatas ditengah pergaulan Internasional), jawabannya adalah , mungkin saja Negara Negara Afrika khawatir jika Somalland mendapatkan pengakuan kedaulatan akan di ikuti oleh Negara Negara dengan cerita sejarah yang sama. Sesuatu yang sudah tidak lagi reasonable di era modern seperti saat ini.

Somaliland sampai saat ini terus secara serious melakukan uoaya diplomasi agar mendapatkan pengakuan dari Masyarakat Internasional, tetapi belum ada negara berdaulatpun yang secara penuh mengakui kedaulatan Somalinad kecuali Taiwan dengan berbagai keterbatasannya, namun diyakini bahwa kedua negara dalam waktu dekat ini akan mendapatkan pengakuan, karena setting socio and plitical cultural pasca Covid 19 ini akan berobah dengan total.

Bahwa sekalipun masih terus diupayakan oleh para pemimpin Somaliland untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan, tetapi banyak yang secara efektif mengakui kawasan itu terpisah dari Somalia. Beberapa negara, seperti Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa, mengirimkan delegasi untuk memantau pemilihan presiden Somaliland 2017. Tentu hal ini merupakan signal positive terhadap pengakuan kedaulatan atas Somaliland di masa hadapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline