Lihat ke Halaman Asli

Yulia Puspita

Saya seorang mahasiswi

Komunikasi Ideal dalam Keluarga

Diperbarui: 24 Maret 2023   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemunikasi merupakan salah satu hal yang utama dalam membangun hubungan baik dengan dengan pasangan, anak-anak, maupun orang lain. Banyak sekali rumah tangga yang tidak harmonis bahkan cerai hanya karena kesalahan komunikasi antar keduanya.  Membangun komunikasi yang ideal adalah ketika kita dan lawan berbicara tidak saling menyalahkan satu sama lainnya.

Dalam konsep pernyataan "I Statement and You-Statement" memiliki perbedaan yang signifikan. Pernyataan yang menggunakan I-Statement merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan hati kehati, dan suatu bentuk pencegahan kita dalam menyalahkan pasangan maupun anak. Seperti kata "I" yang artinya saya, bisa kita definisikan bahwa kata saya adalah sebuah kata yang bisa dipertanggung jawabkan.

Pernyataan yang menggunakan You- Statement tentu ini hanya akan mengundang konflik yang berkepanjangan, karena ada pihak yang merasa disalahkan dan tidak adil. Akibatnya, komunikasi akan makin terhambat. Alih-alih memperbaiki jalan rusak yang tidak kunjung membaik, "You statement", ini akan memperparah serta mampu melumpuhkan komunikasi yang sehat.

Perbedaan komunikasi antara I-Statement dan You-Statement pada penjelasan di atas terlihat jelas perbedaannya. Komunikasi I-Statement dalam menyelesaikan komflik cenderung terbuka, ingin mendengarkan alasan, dan juga menyelesaikannya konflik tersebut dengan hati-kehati atau bisa dikatakan penyelesaian masalah dengan sistem kekeluargaan. Sedangkan You-Statement ini cenderung langsung menjudge dan ingin pasangan atau anak (kamu) tersebut merasakan hal yang sama (balas dendam). Hal tersebutlah yang menyebabkan suatu hubungan itu menjadi tidak sehat pada komunikasi dengan cara You-Statement ini dan tidak dianjurkan untuk dipergunakan dalam suatu hubungan.

Menfaat dari penerapan I-Statement :

  • Menekankan tanggung jawab pribadi
  • Apabila You-Statement itu mengandalkan asumsi, maka dengan prinsip I-Statement ini mengajarkan kita untuk mengenal emosi saat berkomunikasi dengan orang lain dan menggiring pendengar untuk peka terhadap apa yang kita rasakan.
  • Contoh :
  • "You-Statement" : Kamu coroboh gitu deh! makanya kalau orang ngomong itu didenger
  • "I-Statement"      : Tidak apa-apa nak, nantikan bisa diperbaiki lagi. Tapi lain kali di denger dulu ya. Ayo kita perbaiki sama-sama.
  • Berfokus pada perasaan dan tidak pada tindakan
  • Delam menyempaikan perasaan hendaknya kita memilih dan memilah terlebih dahulu apa yang ingin kita lontarkan kepada sipendengar.
  • Memungkinkan pendengar untuk memiliki mengadakan perbaikan
  • Setelah kita melontarkan perasaan tampa ada embel-embel mehakimi, maka pendengar akan lebih iklas dalam mengintropeksi diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline