Taukah dirimu jika aku berada di kotamu sekarang
Menunggu di persimpangan menanti dirimu datang
Detik demi detik kian berlalu
Tak kulihat sekilas wajahmu melewati
Ku diam tertunduk menggenggam telepon
Tak punya nyali untuk menekannya
Bodohnya aku menyiakan waktu untuk terpaku
Berharap yang tak mungkin terjadi
Menanti yang tak mungkin akan datang
Terlalu takut akan hatimu
Aku pulang bersama kehampaan
Di iringi rintikan hujan meninggalkan kotamu
Kota kecil penuh kenangan
Sampai jumpa lagi jika waktu masih bersamaku
Tak pernah ingin rasa benci mencampuri
Agar tak tersakiti hati ini
Yang telah rapuh termakan kesedihan[caption id="attachment_166527" align="alignleft" width="468" caption=""][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H