Lihat ke Halaman Asli

Yoyong Trye Abdillah

i can do this all day~

Pemanfaatan Sampah Gelas dan Botol Plastik Menjadi Ikon Desa Jombok

Diperbarui: 7 Juli 2019   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemasangan Icon oleh Mahasiswa KKN

Pemanfaatan botol bekas yang sudah terkumpul dari masyarakat Desa Jombok yang dikumpulkan oleh Karangtaruna setiap hari senin dalam program bank sampah yang di daur ulang untuk pembuatan icon Desa Jombok yang berbentuk "I Love Jombok" untuk itu mahasiswa KKN UM Desa Jombok membantu perkembangan Desa Jombok dalam mengelolah sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang yang dapat berguna dan terlihat menarik.

Program kerja ini berisi tentang kreativitas mahasiswa mengolah sampah yang sangat berpotensi untuk menjadikan Desa Jombok sebagai desa yang rama lingkungan dan dapat menjadikan Desa Jombok menjadi Desa wisata kedepannya. Program kerja Griya Wisata Sampah yaitu menjadi simbol/icon " I love JOMBOK" keberadaan Desa Jombok.

Pendekatan awal yang dilakukan untuk program Griya Wisata Sampah yaitu mengambil sampah dari bank sampah yang ada di Desa Jombok. Sampah yang diambil yaitu gelas air mineral dan botol air mineral. Pengolahan sampah yang dilakukan dalam program Griya Wisata Sampah menjadikan sampah plastik gelas air mineral dan botol air mineral dibetuk menjadi icon dari Desa Jombok.

Kata-kata untuk icon yaitu " I love JOMBOK". Icon di letakkan di dinding Kantor Desa Jombok untuk dapat menarik para pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut dan memberikan kesan yang indah dan ramah dari desa jombok itu sendiri. Hasil dari pemanfaatan sampah daur ulang tersebut adalah menambah solusi untuk pengolaan sampah plastik yang sulit terurai.

Mahasiswa KKN UM

Pembuatan icon dimulai dari tanggal 24 Mei 2019 sampai 27 Juni 2019. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu membersihkan dinding dari tanaman liar yang dilakukan setiap hari Jum'at. Setelah dinding bersih dari tanaman liar, pada tanggal 21 Juni dilakukan kegiatan pengecattan dinding. Dinding diberi dua warna yaitu abu-abu untuk batu dan putih untuk batas- batas tiap batu.

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan mencari sampah botol dan gelas plastik. Setelah mendapatkan barang tersebut dilakukannya pencucian botol dan gelas plastik. Ketika sudah bersih botol dan gelas plastik di cat menggunakan tiga warna. Selanjutnya, dilakukan rangkaian icon Jombok menggunakan besi dan bambu. Pada tanggal 27 Juni 2019 seluruh kegiatan sudah selesai dilakukan dan icon Jombok sudah terpasang di dinding Kantor Desa Jombok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline