Pemalang adalah salah satu wilayah kabupaten di pesisir utara jawa yang memiliki sejarah panjang.
Dari mulai Galuh purba yang berada di kaki gunung slamet yang dalam babad tanah jawa disebut gunung jamurdipa atau disebut gunung agung dalam sunda wiwitan. begitu pula pada era majapahit, Pemalang merupakan wilayah perdikan (tidak dipugut pajak) karena tokoh Pemalang diminta bantuan oleh Mahapatih Gajahmada dalam menaklukan wilayah nusantara termasuk kalimantan dan sekitarnya.
begitu juga dalam era Demak dan Pajang, Pangeran Benowo (Putra Joko Tingkir atau Hadiwijaya) juga akhirnya diangkat menjadi Bupati pertama setelah era mataram, menghabiskan sisa hidupnya di Pemalang sampai meninggal dan dimakamkan di daerah Penggarit.
Dari sekian banyak tokoh di Kabupaten Pemalang, muncul nama legendaris yaitu "Kanjeng Suwargi". beliau adalah bupati Pemalang pada masa akan meletusnya perang Jawa yang di pimpin oleh Pangeran Diponegoro.
dari catatan yang ada di negeri belanda, hanya kabupaten Pemalang yang tidak disebut oleh VOC dan keraton surakarta yang memboikot perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda (dalam catatan disebutkan tegal, pekalongan, kendal dsb telah memboikot Perjuangan Pangeran Diponegoro sesuai perintah keraton yang saat itu dalam pengaruh voc)
dan bukti keberpihakan Kanjeng Suwargi terhadap perjuangan Pangeran Diponegoro diperkuat dengan diangkatnya Bupati baru oleh keraton sebagai pengganti Kanjeng Suwargi yang dianggap membangkang terhadap titah Raja.
dan berdasarkan cerita rakyat secara turun temurun Kanjeng Suwargi beserta pengikutnya menyingkir kedaerah pesisir utara Pemalang tepatnya di wilayah Sigeseng (kendaldoyong/
kendalrejo sekarang). dan disana beliau serombongan moksa (menghilang). sigeseng dikenal juga dengan istilah selawe (25) negara merupakan daerah dengan kekuatan mistis yang sangat kuat.
Keteladanan beliau sampai sekarang masih kuat dan tetap menjadi misterius di kalangan masyarakat Pemalang.
tobe continued
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H