Lamongan -- Pemilihan kepela daerah yang terjadwal pada 27 November 2024 sudah semakin dekat,KPU Lamongan merilis 27-29 Agustus 2024 adalah batas waktu pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Lamongan. 20% minimal jumlah kursi DPRD Kabupaten Lamongan (10 Kursi) harus terpenuhi sebagai syarat mutlak rekomendasi calon orang nomor satu di kota soto ini. Jobdisk tim sukses yangdirekrut atau mengajukan diri dengan maksud tertentu mulai terlihat. Koordinator tim, relawan, juru kampaye, Lembaga survey, makelar rekom sampai tukang pasang baner telah bersiap sambut pesta demokrasi.
Berbagai persiapan nampak telah dilaksanakan oleh putra-putri terbaik Lamongan untuk menjadi bupati dan wakil bupati. Mulai dari pemasanagan APK yang mendahului start jadwal oleh panitia, pengiringan opini, agitasi serta propaganda yang sudah dilakukan oleh kelompok yang terbentuk demi memepengarui calon konstituen. Yah begitulah tanpa pikir dosa ini fitnah atau fakta, kabar demi kabar yang kadar validasninya belum bisa terpastikan menjadi efyepe menghiasi beranda sosial media.
Sebelum jauh untuk itu, harapan kita semua niat baik dari para calon yang berkontestasi adalah demi kemajuan, kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat Lamongan. Masyarakat mungkin mengevaluasi kinerja kepemimpinan sebelum-sebelumnya, akan tetapi harapan serta niat tulus untuk kebaikan Lamongan adalah harga mati bukan hanya demdam politik sebagian oknum yang tidak tersampai kepentinganya atau konaknya kekuasaan yang harus ter-ejakulasikan dalam klimaksnya.
Yuhronur Effendi, sang pertahana bupati Lamongan saat ini kembali mendeklarasikan untuk bisa kembali memimpin Kabupaten Lamongan. Tak hanya sekedar deklarasi, keseriusan dibuktikan dengan beberapa rekom partai politik yang sudah dikantongi seperti Partai Golkar (8 kursi), Partai Gerindra (6kursi), Partai Perindo (1 kursi), PPP (2 kursi), dan Partai Umat (1 kursi). jika ditotal lima partai tersebut sudah memenuhi 20% persyaratan rekom yakni sejumlah 18 kursi dari 10 kursi yang tersyarat.
Kabar beredar, masyarakat mendengar Yuhronur Effendi mengandeng Dirham Akbar , putra Wahid Wahyudin mantan sekda provinsi Jawa Timur. Diketahui bersama dalam pilkada 2019 mereka merupakan lawan politik karena ibu dari Dirham, Astiti adalah calon wakil bupati yang berpasanagan dengan Suhandoyo kala itu. seksi dalam kacamata poliik Lamongan, mempertahankan basis suara dari pantura, dua kecamatan raksasa dengan jumlah DPT jiwa yang berjuta-juta.
Evaluasi progam yang dinilai tidak tercapai oleh beberapa kalangan masyarakat menjadi pil pahit yang harus ditelan Yuhronur Effendi. Janji kampanye yang tersusun dalam progam kerja menjadi cacatan yang harus diharuskan. Bak bank harian yang terus menagih pada nasabahnya, masyarakat tak henti tagih dan tagih lagi, apalagi jika buka JAMULA dan teman-temanya.
Sementara itu, Abdul Ghofur yang hari ini menduduki jabatan sebagai ktua DPRD kabupaten Lamonganj uga sudah menunjukan keseriusanya. Rekomendasi dari partai Demokrat adalah rekom pertama yang beliau dapat. Akan tetapi rekom partai berlogo mercy tersebut hanya berjumlah 4 kursi.
Abdul Ghofur masih mempunyai PR 6 jumlah kursi lagi sebagai syarat maju. Sempat terfikir bahwa PKB lah yang akan menjadi partikel magnet bagi partai lain untuk merekom Kaji Ghofur apalagi beliau merupakan ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa kabupaten Lamongan yang hari ini memperoleh 12 kursi DPRD. Tapi kenyataanya Demokrat mendahuluinya.
Tanpa partai lainpun, PKB mampu mengusung Abdul Ghofur sebagai Bupati Lamongan dengan quorum 12 kursinya. Sampai saat ini masih kita tunggu kapan Rekomendasi partai PKB deberikan secara sah yang ditandatangani cak imin pada Abdul Ghofur atau bukan tidak mungkin calon lain bisa merebutnya. Jika PKB meluncurkan rekomnya maka jumlah rekom yang didapat sejumlah 16 Kursi dan
itu memenuhi syarat. PSI juga memeberikan rekomndasi kepda abdul Ghofur setelah Demokrat akan tetapi sangat disayangkan di Lamongan partai sosialis berlogo mawar dalam kepal tangan tersebut
tidak memiliki kursi DPRD.
Kejutan terjadi, Abdul Ghofur yang sebelumnya nampak mesra dengan nama-nama lain seperi Khusnul Yakin, Ahmad Shandy sampai Raden Imam Mukhlisin berspekulasi mengandeng Firosya Shalati, politisi kelahiran 7 September 1989 asal kota Gresik yang pada pileg sebelumnya maju sebagai calon DPR RI dapil Gresik-Lamongan dari partai PSI.
Firosya juga sebelumnya santer dikabarkan mencalonkan sebagai wakil bupati dikota Gresik, entah bagaimana manuver politik yang terjadi, Firosya menjadi calon wakil Abdul Ghofur. Masyarakat yakin bahwa kaji Ghofur akan mendapat rekomnendasi dari partai PKB karena secara etika organisasi beliau adalah kader sekaligus Ketua DPD PKB Lamongan.