Arus perkembangan musik psikedelik sangat pesat diantara tahun 60-an sampai pertengahan 70-an, hal ini mempengaruhi pembaharuan chord progessi yang ada di wilayah barat.
Sebagaimana musik yang dimainkan para musisi rock n roll waktu itu, seluruh musisi berlomba-lomba melakukan asimilasi antara musik timur dan barat. Musik rock n roll yang diasimilasikan tersebut menghasilkan musik rock n roll dengan nuansa yang baru, yaitu musik psikedelik yang sudah kita ketahui bersama saat ini.
Perjalanan Brian jones ke maroko, The Beatles ke India, serta eksperimen Led Zeppelin, King Crimson, Jefferson Airplane, Cream, dan Pink Floyd merubah sebuah tatanan musik yang sejak lama dibangun oleh Elvis Preasley, Billie holiday dan Duke Ellington . Era Swing jazz yang indah, pelan dan mendayu-dayu, beserta suara keras musik rock n roll tergantikan oleh era musik psikedelik yang buas, penuh eksperimen, dan berani.
Agaknya mistitisme muslim, Hindu, dan Buddha merubah pola pemikiran para musisi barat yang sebelumnya hanya memainkan rock n roll, jazz dan blues. Perjalanan relijius di tempuh dengan niat yang kuat demi memahami bentuk kehidupan, serta seni musik wilayah timur. Tiada ketertimpangan diantaranya karena dua kubu itu saling mengikhlaskan satu sama lainnya.
The master musician of jojouka bersama Brian Jones melakukan eksperimen yang belum pernah dilakukan orang barat sebelumnya di wilayah timur tengah yaitu "Maroko", sedang Beatles melakukan perenungannya di India bersama "Maharishi Mahesh Yogi". Perjalanan tersebut tidak sia-sia, karena setelah mereka melakukan perjalanan sunyi untuk mendalami sebuah makna kehiduan itu, sebuah pemikiran serta kebudayaan yang baru terlahir.
Sentuhan antar kedua kebudayaan tersebut bisa kita lihat pada lagu Norwegian Wood, Tomorrow Never Knows, Love You To, Kashmir, White Rabbit, Matilda Mother, The End, dan masih banyak lagu-lagu lainnya yang dipengaruhi oleh kebudayaan timur. Hal ini telah membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan timur begitu kuatnya.
Psikedelik memang kebanyakan dipengaruhi oleh nuansa timur beserta pemikiran bijaknya. Namun, hal ini agaknya banyak diselewengkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang untuk melancarkan pemikiran dalam menghasilkan ide cemerlang. Sedikit banyak masalah ini menimbulkan gesekan antar pribadi pengguna yang candu, tidak candu, dan bukan pengguna.
Psidikelik adalah genre musik yang banyak diadopsi oleh aliran musik lainnya, sehingga perkembangannya harus turut kita pahami demi menambah refrensi bermusik. Bahwasanya bermusik tidak harus melulu berkaitan dengan masalah musik itu sendiri, namun lebih dalam lagi yaitu sebuah filosofinya.
Berkaitan dengan hal ini sekarang kita sudah tahu hubungan anatara musik barat dan timur yang disilingkan ini menjadi sebuah lonjakan sejarah musik di perkembangan musik modern. Psikidelik adalah genre musik yang terlahir diantara obat penawar dan racun, penawarnya ialah filosofi kebijaksanaan, sedangkan racunnya ialah pecandu yang tidak bisa mengotrol dirinya demi sebuah proses kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H