Lihat ke Halaman Asli

Engineer Berintelektual Bantu Selamatkan Lapisan Ozon (O3)

Diperbarui: 19 Februari 2016   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bergerak di dunia otomotif tidak lepas dari mobil ber-AC, apabila salah dalam penggunaan AC mobil dapat menyebabkan  kerusakan pada lapisan ozon (O3). Lapisan ozon (O3) merupakan lapisan yang melindungi bumi agar sinar matahari ( inframerah & UV ) tidak langsung mengenai bumi. WHO menengarai bahwa penduduk Indonesia banyak yang terkena penyakit katarak ( kornea penuh cairan putih ) karena rusaknya lapisan Ozon (O3). Penduduk Indonesia rentan terkena penyakit katarak memang karena kondisi geografis Indonesia berada di garis khatulistiwa yang terkena sinar UV. Apabila ozon (O3) tidak diselamatkan akibatnya fatal bagi kehidupan makhluk bumi.

Ozon (O3) merupakan bahan baku utama oksigen (O2), sedangkan oksigen (O2) adalah kebutuhan utama kehidupan makhluk bumi. Agar ozon (O3) terselamatkan salah satunya adalah dengan engineer berintelektual yang berbekal ilmu pengetahuan tentang AC mobil. Kebanyakan teknisi mengatakan AC mobil tidak dingin dikarenakan freon habis, sebenarnya dikatakan freon habis itu tidak 0 % melaikan masih terdapat sisa 10 % di dalam sistem AC. [1 sistem AC = 1000 cc freon, 10 % dari 1 sistem AC = 100 cc freon]. Ketika teknisi tidak faham hal ini, filter sistem AC akan langsung dibuka yang mengakibatkan freon lepas ke udara bebas. 1 sistem AC = 1 mobil, di Indonesia sudah berapa mobil? Tinggal mengalikan saja. Fatal akibatnya bila seorang engineer kurang pengetahuan di bidangnya.

Perlu diketahui, jenis freon R 12 masih bersifat CFC ( cloroflurocarbon ) yang kalau lepas langsung mengikat ozon (O3). Sekarang ini segala bengkel harus memenuhi PP No. 1 Th. 2007, sehingga engineernya harus benar-benar berintelektual. Freon jenis R 12 hanya bisa di daur ulang satu kali saja menggunakan R3 (Recovery Recycling and Recharging) itu pun nilai efisiensinya sudah berkurang, setelah itu tidak dapat di fungsikan lagi dan harus di disposal (dibakar) agar tidak lepas di udara bebas sehingga ozon (O3) terselamatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline