Lihat ke Halaman Asli

Puisi

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tiada kata [caption id="attachment_144756" align="alignleft" width="350" caption="Hands Poetry"][/caption] tiada perbandingan telanjang dan pertama kali sebelum adam sebelum hawa sepi di bumi hanyalah ketabahan hanyalah keyakinan dan kematian ditangannya sendiri karena surga karena neraka semakin fana setiap bertemu lagi tak bisa bicara tentang abadi hidup yang kita pilih tanpa kasih fajar di timur senja di barat di sela-sela lupa dan ingat hanyalah plakat di dinding kota setiap bertemu lagi pelacur korupsi diktator judi ke mana kita harus jujur terhadap diri sendiri bila semua pintu telah terkunci bila bumi ini mendengkur kita masih berjalan, menghibur dengan sebuah percintaan yang tak pernah kita katakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline