Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Menulis Tak Semudah Membalik Telapak Tangan

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudah, mudah, mudah. Itu awal dari anggapan saya mengenahi menulis. Melihat dan membaca tulisan orang lain dan komentar yang selalu muncul itu mudah dan akupun bisa menulis dengan baik seperti mereka. Tetapi apa?? Ternyata menulis itu tidak mudah tetapi memang bukan sesuatu hal yang sulit.

Memang benar pelajaran dulu ketika masih duduk dibangku pendidikan dasar bahwa dasar menulis adalah kerangka dasar. Jika kita melupakan hal tersebut maka tulisan kita akan kacau balau tidak terarah sesuai ketujuaannya. Namun menurut saya adalah yang lebih dalam lagi yang perlu kita dalami agar tulisan kita bisa lebih menjiwai dari tulisan kita sendiri yaitu landasan tulisan ini dan tujuan tulisan ini serta peraturan apa saja yang boleh ditulis dalam tulisan ini. Yang hingga sampai saat ini saya belum bisa menemukan itu semua. Banyak tulisan yang membahas suatu masalah, tetapi ketika kita kaji lebih dalam lagi memang tulisan itu benar tetapi tulisan tersebut kurang mendalam dalam membahas sesuatu. Hanya membahas kulit luarnya saja sehingga sering terjadi kesalah pahaman antara penulis dengan obyek dari penulis sehingga terjadi perselisihan.

Perlu penelitian atau pengkajian sebelum tulisan itu terbit itu adalah solusi dari setiap masalah baik itu tulisan ilmiah maupun hanya sekedar informasi biasa. Bahkan bukan hanya berita atau tulisan-tulisan yang perlu adanya penelitian terlebih dahulu sebelum tulisan itu terbit namun kita hidup juga kadang perlu pengkajian lebih lanjut dalam setiap waktu, setiap detik setiap menit, setiap jam dan kapanpun itu. Karena hidup kita akan tidak jelas tujuannya kalau kita jarang mengkaji ajarang menganalisis dari setiap persoalan dalam hidup kita. Memang jauh-jauh hari kita sudah memiliki tujuan yang jelas akan tetapi bisa saja dalam hitungan detik tujuan itu tersamarkan oleh sesuatu hal yang kita tidak menyadarinya secara langsung.

Teruslah berkarya dan ingat sesagala sesuatu cenderung mengarah ke keburukan tetapi tugas kita sebagai insan yang berakal untuk mengantisipasi semua itu agar bisa mengarah kehal kebaikan untuk hidup ini.

(kk/yowis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline