Lihat ke Halaman Asli

Yova Phedra

Dengan profesi status pelajar serta pencapaian masih kategori sedang.

Ancaman bagi Kelas Menengah di Indonesia, Menggali Penyebab dan Solusi

Diperbarui: 19 Oktober 2024   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Yova Phedra
 
 Apa itu kelas menengah? Apa yang terjadi jika angka populasi kelas menengah turun? Apakah anda termasuk golongan kelas menengah? Mungkin masih banyak yang bingung mengenai permasalahan terhadap apa yang terjadi terhadap kondisi kelas menengah.

Kelas menengah adalah kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang berpendidikan #nggi, seper#dokter, pengacara, dan guru. Yang memiliki pekerjaan bagus dan #dak miskin, tetapi #dak terlalu kaya. Tentu saja, kelas menengah di Indonesia memiliki beberapa era dalam perjalanan sejarah yang cukup panjang, terdiri dari :

1. Kelas Menengah Periode Pertama
 Pada dasawarsa pertama setelah kemerdekaan Indonesia, kelas menengah hanya terdiri dari golongan birokrat dan para cendekiawan berpendidikan Barat. Kelompok ini dipengaruhi oleh gagasan- gagasan modernisasi serta demokra#sasi.

Dari hal terrsebut maka memiliki makna bahwa golongan birokrat dan cendekiawan serta inspirasi
modernisasi.

2. Kelas Menengah Periode Kedua
 Pada periode kedua, yakni Era Orde Lama. Posisi kelas menengah menjadi lengser, dengan adanya kemunculan Angkatan Darat Republik Indonesia (ABRI) dalam pengelolaan perusahaan-perusahaan negara. Dengan ciri-ciri adanya korelasi kemunculan ABRI dalam ekonomi serta peran partai poli#k dalam lisensi bergabungnya kelas menengah.

3. Kelas Menengah Periode Orde Baru
Masa orde baru, kelompok kelas menengah mengalami tranformasi atau perubahan yang signifikan. Terjadi perubahan besar dalam kebijakan ekonomi. Presiden Soeharto mengarahkan Pembangunan ekonomi dengan Trilogi Pembangunan, yang terdiri atas :

Menjaga stabilitas
- Meningkatkan pertumbuhan
- Memperha#kan pemerataan

Percepatan ekonomi dalam kebijakan Presiden Soeharto mendorong kemunculan kelas menengah baru. Setelah melihat beberapa perjalanan historis dari kelas menengah di Indonesia, akan munculspekulasi bahwa kondisi finansial kelas menengah berjalan dengan baik saja. Apakah akan terjadi
masalah terhadap kelas ekonomi tersebut?

Jawabannya tepat sekali, saat ini gejolak perubahan ekonomi terjadi pada kelas menengah. Dengan beberapa pertimbangan data dari Badan Pusat Sta#s#k (BPS), pada tahun 2021 jumlah kelas menengah mencapai 53,83 juta orang tetapi angka ini turun menjadi 49,51 juta pada tahun 2022 menurun lagi pada tahun 2023 menjadi 48,27 juta hingga data terbaru tahun 2024 menunjuk angka 47,85 juta.

Faktor Penyebab Penurunan Kelas Menengah di Indonesia, yaitu :

1. Dampak dari wabah virus COVID-19
Banyak individu kelas menengah menjadi PHK karena pandemi yang diakibatkan oleh wabah virus tersebut menutup berbagai akses ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline