Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Kok Hanya Seribu?

Diperbarui: 15 Desember 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kasir (sumber gambar : finance.detik.com)

Sewaktu aku hendak membayar di kasir sebuah minimarket, petugas kasir tidak tanya apakah mau pakai nota atau tidak, hanya tanya mau pakai kantong atau tidak. Aku membawa kantong, jadi kujawab tidak pakai kantong. 

Kasir memberikan info jumlah yang harus dibayar Rp 24.000, tanpa memberikan nota, hanya info dengan kata-kata. Aku memberikan uang Rp 50.000 padanya. Memang, dari awal dua kasir itu tidak fokus mengurus kasir, melainkan sedang menata barang yang ada di rak belakangnya.

Kasir itu memberikan uang Rp 1.000 padaku sebagai kembalian. Aku kaget, kok hanya Rp 1.000? Seharusnya kembalinya Rp 26.000. Aku langsung komplain ke kasir dengan bertanya, tadi total belanja berapa, dijawab Rp 24.000. 

Aku bilang bahwa uangku Rp 50.000, lalu kasir memberikan lagi uang Rp 25.000. Teman kasir itu berkata agar lain kali lebih diperhatikan lagi hitungannya.

Mungkin lebih baik jika kita membayar, meminta nota ya teman-teman, atau sebelumnya dihitung dulu harusnya bayar berapa. Takut ada hal yang tidak diinginkan seperti ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline