Ketika ada petugas perantara dalam sebuah pekerjaan, apakah membantu? Atau malah membuat rusuh? Adakah di antara pembaca yang mengalami ini? Jika sudah, sebagai perantara atau bagian yang melakukan pengadaan barang? Atau sebagai petugas gudang? Di mana meminta bahan atas permintaan sang perantara.
Kalau pengalamanku sebagai sang pembeli bahan/pengadaan bahan, sangat membantu, dengan catatan, perantara di bagian pertama, karena ada perantara di bagian kedua (untuk produksi yang lebih sedikit). Perantara itu memberikan info yang sangat detail padaku, lebih dulu memberi info sebelum permintaan sampai gudang.
Beda dengan petugas gudang. Setelah menerima info bahan dan jumlah dari perantara tadi, mengetik permintaan tidak sesuai perantara (tidak detail), tetapi langsung ditambah atau digabung, sehingga membuat bingung.
Semisal 1.000 biji itu terdiri dari berapa dan berapa? Atau memang 1.000 biji itu hanya untuk satu order? Ya, sudah beberapa minggu belum aku belikan karena bingung itu untuk order yang mana. Aku menunda sampai menemukan jawaban.
Aku bertanya pihak gudang, ini untuk order mana saja, Beliau juga bingung, karena tak merekam permintaan dengan detail. Lalu aku bertanya ke perantara. Tak sampai lima menit, jawaban muncul. Nah, itu yang aku cari. Akhirnya menemukanmu, angka yang selama ini aku tunggu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI