Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Jatuh Lagi, Jatuh Lagi

Diperbarui: 23 November 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi barang jatuh (sumber gambar : jogja.tribunnews.com)

Saat aku liburan di luar kota dan menyewa sepeda motor yang aku belum pernah memakainya, posisi aku sendiri. Aku membawa beberapa tas yang isinya oleh-oleh dan barang pribadi yang waktu itu sudah check out, sehingga bawaan lumayan memakan tempat. 

Aku taruh barang itu di satu titik, tempat utama menggantungkan bawaan. Waktu putar balik, tiba-tiba satu kantong isi kue jatuh dan tak sempat aku menyelamatkan, karena terlindas kendaraan lain.

Lanjut di kota sendiri, sehabis aku membeli minuman dengan cup plastik dan kutaruh di gantungan utama tanpa kuulang putarannya, aku melewati jalan kampung yang ada beberapa polisi tidur, cup itu terjatuh dan isinya tumpah tak bersisa. Warga melihatku dan berkomentar, waduh, malunya.

Di lain waktu, di malam hari, aku membawa dompet kecil dan kutaruh di gantungan utama sepeda motor tanpa mengikatnya, hanya menaruh saja. Aku tak sadar kapan jatuh, tiba-tiba sampai rumah dompet itu tak ada. Pasti jatuh saat lewat jalan kampung yang ada polisi tidurnya tadi. Aku balik mencarinya dan ketemu, isi juga masih utuh.

Lantas aku sedang membawa bahan baku untuk kantorku dan ditaruh di depan dengan sepeda motor matic. Selama ini aman-aman saja, tapi kali ini tidak aman. Ada dua bungkus, yang satu berat dan yang satu ringan. Yang berat di bawah ternyata malah salah. 

Penjual menaruhnya seperti itu mungkin karena kebiasaan, tapi di jalan, yang bungkus kecil malah loncat. Saat itu aku mendengar suara barangku jatuh dan mobil di sampingku memberi kode. Aku turun dan mengambilnya sambil takut barang itu terlindas mobil. Aku sangat malu.

Sampai kantor aku cerita pada teman, dan Beliau memberi saran, seharusnya yang bungkus kecil di bawah, jadi tertutup oleh yang berat. Aku malah semakin menertawakan diriku sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline