Saat aku beli di sebuah warung kopi, aku menyempatkan diri membeli promo kopi di jam tertentu. Biasanya aku membawa tumbler, karena bisa mengurangi sampah dan tidak membayar cup plastiknya, lumayan, bisa buat bayar parkir.
Tapi kali ini aku pas tidak membawa tumbler, padahal ingin membawanya pulang. Awalnya aku pikir akan membayar cup plastik seperti sebelumnya. Kebetulan, kasirnya sudah hapal denganku. Aku bilang bahwa aku tak membawa tumbler tapi ingin membeli minuman promo, bayar cup juga tidak apa-apa.
Saat membayar, kasir tidak menambahkan harga cup plastik, karena menu promo tidak dikenakan biaya cup, sudah ada aturan tidak terima take away, harus minum di tempat atau memakai tumbler. Aku tetap dilayani dengan cup plastik, tanpa dikenakan biaya take away. Kotak kejutan pertama dari penjual.
Begitu saat aku beli di warung makan langganan. Biasanya aku selalu beli makanan kesukaanku, jika tidak, aku hanya membelikan untuk Ibu, saat makanan itu sudah habis.
Tapi kali ini beda, karena sudah terlanjur sampai warung yang jaraknya agak jauh dan Ibu tidak menghendaki makanan itu, aku tetap membeli makanan itu, walau menu kesukaanku sudah habis.
Saat aku menerima makanan itu, ternyata penjual memberikan beberapa menu kesukaanku, walaupun tadi tidak memberikan info jika masih ada beberapa. Kotak kejutan kedua dari penjual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H