Aroma bunga menyapa lagi, yang hari sebelumnya di dekat gudang, kali ini di dekat pintu lorong yang selalu berbunyi. Sungguh semerbak wangi.
Lalu aku makan siang di kantin seorang diri, karena teman lain sudah selesai makan. Jendela kaca di belakangku berbunyi, seperti ada yang mengetuknya. Kutengok, tak ada siapapun.
Kemudian meja makanku yang digeser seenaknya, aku pergi. Setelah itu merinding pula kedua tanganku. Sepertinya aku mengganggu.
Baik, aku ke ruangan dan mendengar bisikan di telinga kananku, tapi aku tak tahu apa yang dibicarakan. Tak sampai satu menit, semua kembali normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H