Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Tak Mampukah Membayar Lima Ribu?

Diperbarui: 27 Oktober 2024   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu penjual babi (sumber gambar : dokpri)

Pernahkah Anda ke Thailand? Atau pernah makan masakan Thailand? Jika pernah, apakah makanan yang paling digemari? Mungkin bagi sebagian orang yang pernah ke Thailand atau yang belum ke sana gemar sekali dengan ketan mangga yang menggugah selera, apalagi saat musim mangga, wah, sungguh menggoda sekali warna, aroma dan rasanya, terutama bagi penggemar buah yang satu ini. 

Aku pernah ke wisata kuliner Thailand di negara Thailand langsung, di mana pengunjung berbondong-bondong rela antri menikmati ketan mangga ini. Ternyata di Indonesia, terutama di Yogyakarta, masyarakat juga rela antri sangat panjang dibanding kedai lain hanya untuk menikmati ketan mangga satu ini. 

Suasana festival (sumber gambar : dokpri) 

Ya, festival kuliner serba Thailand ini berlangsung di salah satu mall di Yogyakarta dari 23 hingga 27 Oktober 2024. Mall yang biasanya tak terlalu ramai menjadi ramai sejak festival tersebut. Apa yang membuat ramai? Apakah karena Thailand? Atau karena kuliner? 

Kalau aku, sebagai pencinta kuliner Thailand memang kusempatkan ke sana, walau hanya sekedar melihat apa saja yang dijual, tidak harus membeli. Sudah ada kedai masakan atau minuman Thailand yang enak dan harga sangat terjangkau. Beda dengan festival yang satu ini, Anda harus merogoh kocek lebih dalam dari kedai yang biasanya sudah menjamur. 

 Minuman yang dijual di festival (sumber gambar : dokpri) 

Seperti thai thea yang dijual di festival bisa tiga kali lipat dari yang biasanya. Banyak juga menu non halal yaitu babi yang mungkin cocok bagi penggemarnya, tapi kadang penjual enggan menyebut harga di foto yang tersedia sehingga ada pengunjung yang mungkin takut untuk mampir. 

Tapi si babi tetap kalah dengan ketan mangga dan thai tea yang harganya aduhai, dalam arti bagi yang tertera harganya. Semua meja dan kursi yang tersedia sangat penuh, sehingga orang lebih suka membawa makanannya ke kedai lain atau kursi kosong yang agak jauh dari kedai. 

Padahal banyak orang yang selesai makan tapi enggan pindah, membuat yang butuh tempat makan tak bisa duduk di situ. Satu orang bisa membeli dua atau lebih macam makanan atau minuman. Bisa dihitung kan totalnya dibayar berapa? 

Mereka rela antri dan membayar sebegitu besar. Tapi mengapa untuk keluar Rp 5.000 tanpa antri demi membantu seorang Bapak yang tidak bisa melihat belum mau? Ya, sebelum sampai mall itu ada seorang Bapak yang kujumpai duduk di trotoar menunggu rezeki. Semoga kita bisa berbagi rezeki pada siapapun yang memang perlu dibantu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline