Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Jangan Tergiur Hematnya!

Diperbarui: 1 September 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi memangkas biaya (sumber gambar: ajaib.co.id) 

Pelayanan ramah, sebaiknya dilakukan oleh para pencari nafkah sebagai driver online, entah itu hanya sampingan atau memang yang utama. Tapi yang kita alami, kadang malah sebaliknya. 

Beberapa bulan lalu aku diberi tips oleh kawanku yang seorang driver online, kalau kita memesan transportasi online, jangan memilih yang hemat atau termurah, karena akan susah mendapatkannya. Kita cari harga menengah atau termahal, pasti lebih mudah. 

Mengapa tips itu terlontar dari Beliau? Karena pengalamanku waktu di sebuah kota, saat itu sedang musim penghujan. Aku berencana jalan kaki, tapi karena hujan deras, aku berniat memakai taksi online di sebuah jalan yang jarang aku lewati. 

Aku cari saja tempat yang terlihat driver dan lumayan terkenal di kota itu. Saat itu aku memesan dengan harga termurah alias hemat. Hujan semakin deras dan taksi tak kunjung datang, sedangkan aku sudah basah kuyup karena hanya berteduh di bawah payung.

Setelah beberapa menit, driver telepon dan tanya apakah kami basah atau tidak, jika basah, Ia tak mau karena kursinya akan basah. Aku berkata apa adanya bahwa hanya pakai payung dan taksi datang lalu driver marah-marah karena aku tak memilih tempat berteduh dan meminta kami cepat-cepat naik agar air hujan tak masuk mobil dan membasahi dalam mobil. 

Driver itu menjelaskan bahwa kursi tidak diberi cover sehingga bisa basah jika hujan deras. Kami tak menyangka, hujan lebih deras dari sebelumnya dan kursi itu basah karena kami. Di jalan driver masih saja membahas soal tempat berteduh. Di kiri dan kanan atas kaca mobil ada tulisan "Maaf jika AC tidak dingin dan fasilitas kurang memuaskan, karena Anda memilih hemat". 

Sejak itu aku tak pernah lagi memesan hemat, tapi mengapa para driver beberapa kali cancel orderan kami dari rumah ke rumah sakit? Apa karena rumah kami masuk gang? Atau karena ke rumah sakit? 

Parahnya, sudah menerima orderan, tapi tersesat dan ditanya posisi di mana tidak menjawab, malah menyalahkan aku dan cancel orderanku? Padahal Ia sudah berada di kampungku lho. Tanpa konfirmasi langsung cancel, padahal kami nyarinya tidak mudah dan kami berniat memberi tip. Dua kali driver menelepon dengan nada marah.

Dahulu sebelum banyak taksi online, aku memesan taksi bermerk dengan aplikasi. Aku pakai aplikasi karena lebih hemat, tapi ternyata sistem sering eror dan aku tak tahu. Pantas lama menunggu, sudah dapat saja jaraknya lebih dari tiga kilometer. Waktu aku kos di kota itu, belum pernah menjamah tempat tujuanku. Makanya setelah main ke sana lagi, iseng saja aku pakai taksi. 

Sampai tujuan aku berhasil, karena dari kota ke pinggiran, tapi dari tujuan ke kota, susah sekali, apalagi tempatnya di pinggir pantai dengan wilayah luas dan banyak jalan. Aku tersesat, padahal sudah order dan driver tak kunjung datang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline