Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Lelahku Seharusnya Jadi Lelahmu

Diperbarui: 24 Agustus 2024   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi lelah (sumber gambar : honestdocs.id) 

Mengapa menunggu itu menyebalkan buat sebagian orang? Mereka cenderung egois, entah karena waktu atau karena sifat mereka yang memang begitu. Di tempat yang sama, aku ditinggal untuk kedua kalinya. Jahat menurutku.

Pertama, aku dan teman-teman sedang berada di pantai, kami berkelompok. Satu kelompok rata-rata tiga orang. Waktu itu, aku dan kedua teman pria. Kami sedang mencari sebuah harta karun dalam suatu permainan, harus berjalan selama beberapa kilometer untuk mendapat tugas di tiap pos. Entah kenapa setiap berjalan, kedua temanku itu selalu berjalan cepat, aku selalu tertinggal, padahal kami melewati jalan yang kadang terjal, kadang juga melewati jalan raya yang masih ada kendaraan lewat. 

Aku sempat kelelahan waktu itu, tapi karena sebuah tantangan yang harus dikerjakan dalam waktu tertentu, mereka tetap berjalan tanpa peduli dengan keadaanku. Aku terpaksa lanjut hingga pos terakhir. Sedih juga sih, mengapa mereka begitu. Sedangkan aku mendengar cerita dari kelompok lain, jika ada yang kelelahan, mereka berhenti sejenak. Beda kelompok memang beda. Lelahku hanya untukku, bukan kalian, karena kalian tak kenal lelah mengejar harta karun itu. 

Kedua, beberapa tahun kemudian, aku ke tempat itu lagi bersama teman-teman baru, belum ku jumpai sebelumnya. Awalnya kami berjalan ke pantai, hanya untuk piknik, bukan dikejar waktu dan bukan sedang dalam permainan.

 Aku melihat beberapa penjual yang menarik hatiku, aku pun mampir ke penjual itu untuk membeli oleh-oleh. Kebetulan hanya aku yang beli, yang lain belum tertarik. Aku pamit ke teman lain kalau ingin membeli. Karena butuh waktu sekitar lima menit untuk melayani, aku tetap fokus pada si penjual, takut ada yang salah dalam pengambilan barang. 

Selesai dilayani, aku berbalik dan melihat semua temanku pergi. Aku ditinggal sendiri, mereka tak pamit dan aku tak tahu ke mana. Padahal dari awal mereka memintaku menunjukkan di mana tempatnya, karena ada beberapa pantai di situ dan aku yang pernah ke sana, yang lain belum. 

Aku mencari mereka ke pantai itu dan akhirnya ketemu. Belum ada satu menit, mereka pergi karena tidak tertarik dengan pantai itu. Aku sudah berjalan cukup jauh ke pantai, malah mereka meminta kami pergi. Mungkin aku tadi nggak usah ke sana ya? Atau seharusnya mereka tadi info supaya aku jangan ke sana. Kadang kita memang harus berkorban lelah untuk orang yang belum tentu baik dengan kita. Lelahku bolak-balik hanya untukku, bukan kalian. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline