Aku lupa rasanya cinta
Bukan karena sudah lama
Tapi tak mau ingat lalu berlinang air mata
Karena cinta tak selalu indah seperti padma
Seiring bertambah usia
Aku ingin dapat ampun dari seorang manusia
Bolehkah aku begitu?
Jika boleh, ingin ku berhenti menggerutu
Bayangmu dulu di hati
Seiiring berjalannya waktu
Kini mengalir tiada henti
Untuk bermuara ke tempat berbatu
Mengapa kini enggan tersenyum?
Diam, tapi aku tahu kemana tujuan
Tempat berbatu di Sungai Citarum
Untuk berlari dari ampunan
Apa impian terbesar?
Aku yakin, bukan memberi ampun padaku
Bukan juga bertemu gadis bercadar
Melainkan memintaku menghapus namamu di sebuah buku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H