Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Mengeluh? Malu Enggak?

Diperbarui: 13 Juli 2024   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan complain (sumber gambar : hariansuara.com) 

Hampir tiap pagi saat aku berangkat kerja, aku melihat seorang Ibu mendorong gerobak berisi dua orang anak yang masih sekolah, satu laki-laki dan satu perempuan. Kedua anak itu mengenakan seragam sekolah, kadang mereka di dalam gerobak sambil makan nasi kotak. Atau kadang hanya ikut Ibunya dalam gerobak tanpa seragam. Sungguh nikmat ya. Si Ibu juga hebat.


Malam hari setelah aku selesai berlatih badminton, dahaga melanda, membuatku tergerak membeli segelas minuman di sebuah warung. Aku memilih duduk menghadap jalan raya ingin melihat pemandangan sekitarnya. Aku melihat dua orang Ibu, satu di depan menarik gerobak dan satu di belakang mendorong gerobak. Aku tak tahu barang apa yang dibawa sampai malam begini.


Sore sepulang kerja, ku temui seorang Bapak penjual kasur, bantal dan guling yang istirahat di sebuah jalan yang tak begitu ramai, mungkin Beliau kelelahan. Lalu tak lama Beliau melanjutkan langkah, dan terlihat menahan beban yang luar biasa beratnya.


Luar biasa orang-orang itu, baik Ibu baik Bapak, rela mendorong atau menarik gerobak yang mungkin berat. Beda dengan rekan kerjaku yang seorang pria, masih muda dan sehat, tapi mengeluh karena jalan kaki yang jaraknya tak sampai 1 km. Apakah Ia tak malu jika melihat orang-orang hebat yang ku temui itu? Jika jalan kaki dan hanya membawa dokumen adalah bagian dari sebuah pekerjaan, mengapa harus mengeluh?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline