Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Jahatnya Aku Melupakanmu

Diperbarui: 12 Juli 2024   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

iPhone (sumber gambar : mobidevices.com)

Jahat ya? Jika kita tak melirik atau sadar dengan apa yang ada di samping kita. Jangankan manusia yang di samping kita, barang aja mungkin akan sedih bahkan menangis jika kita melupakannya, padahal Ia telah setia menemani, bahkan kita pun juga mencintainya. Yang akan aku kisahkan di sini adalah barang yang ada di hidup kita. 

Yang pertama, adalah alat komunikasi yang saat ini selalu kita puja, bahkan kita tak bisa lepas darinya. Entah itu murni untuk komunikasi, atau sekedar menemani di kala kita sedang tak tahu harus apa saat sedang menunggu yang begitu lama yang akan menyebabkan kebosanan jika tak membukanya. Bisa membuka berita, media sosial, menonton film, ada juga yang main games hingga lupa waktu. Apakah itu? Coba tebak! Ya, Anda benar. Android bisa, iPhone juga bisa. Apapun merknya, dari yang murah hingga yang mahal, semua orang suka.

Dari rasa suka kita terhadap barang yang satu itu, bisa juga kita melupakannya? Kok bisa? Bisa. Aku malah sampai dua kali. Pertama saat aku di negeri tetangga saat rekreasi bersama teman-teman, aku meninggalkan android yang ku bawa, karena aku meletakkannya di dalam toilet. Aku sadar saat sudah di dalam bus. Untung aku ingat dan lari mengecek di toilet. Wow, posisi masih di tempat yang sama, padahal banyak pengunjung di toilet itu saat bersamaku tadi. Aku bercerita ke penjaga toilet, Beliau bercerita kalau di negara tersebut, masyarakat memang tak mau mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Hebat, keberuntungan masih berpihak padaku. Sejak itu, aku selalu mengecek isi tasku sebelum meninggalkan tempat.

Kejadian kedua saat aku di lapangan badminton malam hari. Aku lupa kalau mengisi daya androidku di colokan listrik di pojok, yang tak terlalu dekat denganku. Sampai parkiran, aku cek isi tasku, dan ingat bahwa android tertinggal di dalam, untung saja aku cek karena tak mau mengulang kejadian sebelumnya.

Beberapa bulan setelah itu, aku melihat kuncir rambutku yang sangat tipis dan kecil terjatuh di bawah, di sebelah sepatu. Kok bisa? Padahal bukan barang kesukaan dan jarang dibawa. Lalu, sarung tanganku yang hanya satu di sepeda motorku, aku pun melihat dan mencarinya, itu juga ketemu karena aku balik ke jalan sebelumnya. Padahal sarung tangan bukan hal yang aku suka, tetapi aku selalu cek jumlahnya setelah turun dari sepeda motor.

Di tempat yang sama, yaitu tempatku menjalankan tugasku, sudah dua kali tas berisi pakaian gantiku tertinggal, karena tak terlihat olehku, aku menaruhnya di samping lemari pakaian. Karena aku tak mau tertinggal untuk ketiga kali, saat ini aku menaruh tas isi barang lain di tempat yang terlihat olehku, tepat di bawah gantungan baju. Dan aku pun tak meninggalkannya lagi walau bukan hal yang aku sukai. Semoga para pembaca juga selalu cek barang bawaan atau menaruhnya di tempat yang terlihat oleh mata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline