Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Aku dan Cangkir Mungil

Diperbarui: 9 Juli 2024   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cangkir (sumber gambar : cnnindonesia.com) 

Aku berjalan di heningnya malam
Menanti dia dengan sebuah cahaya temaram
Di mana Ia bersemayam?
Aku bukan cenayang, aku hanya kaum awam

Tak sengaja aku menginjak benda tajam
Ku lihat apa yang ada di bawah sepatu logam
Pecahan cangkir berjumlah enam
Siapa yang membawanya dengan mata terpejam?

Darahku tercecer di dekat kolam
Tapi laranya tak sebanding menyakiti kaum adam
Karena tulisanku tak mampu ku genggam
Sesalnya diri karena bermakna dalam

Lalu aku bertemu seekor burung hantu terseram
Kepala berputar dengan muka masam
Suaranya sangat mencekam
Ternyata ia mencium segarnya darah asam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline