Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Jangan Kau Ukir Itu!

Diperbarui: 9 Juli 2024   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengukir (sumber gambar : diadona.id) 

Aku sudah melihat matamu
Tapi mengapa aku masih rindu?
Lirihnya suaramu masih bergema di telingaku
Entah kenapa aku masih sendu?

Katakan padaku apa yang berubah dalam dirimu!
Kau bukan lagi pahlawanku yang dulu
Menyesalkah kau mengenalku?
Karena matamu berubah sayu

Tak ada lagi binar yang sudi menengokku
Siapa yang mencolok pasang matamu?
Hingga warnanya semerah darahmu
Oh, aku ingat sesuatu

Purnama yang menjadi saksimu
Ia berbisik kepadaku
Tentang keluh kesahmu
Yang tak mampu Kau tuliskan padaku

Perubahan apa yang menggores hatiku?
Yaitu kata perpisahan yang terukir di indah di jemariku
Yang berarti penolakan darimu
Sejuta maafku tak akan membuatmu menghapus ukiran itu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline