Lihat ke Halaman Asli

Yovita Nurdiana

Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Ingatan Kecil Namun di Hati

Diperbarui: 4 Juli 2024   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi otak (sumber gambar : anakui.com)

Bahagia bukan, jika kita atau apa yang kita lakukan diingat oleh orang lain? Seharusnya iya, jika itu hal yang unik atau positif. Akan lebih baik jika kita lupa akan kebaikan yang kita lakukan pada orang lain, tetapi selalu mengingat kebaikan orang lain pada kita, begitu yang pernah saya dengar. 

Yang akan saya bagikan di sini adalah apa yang orang lain ingat akan saya, yang pertama, jika saya membeli sate ayam di tempat langganan saya, pasti Beliau sudah tahu, bahwa saya tak pernah mau diberikan kecap manis. Lalu jika saya membeli cilok di pedagang siomay, pasti Beliau akan ingat bahwa saya pekerja di kantor seberang tempatnya mangkal dan pasti menambahkan kentang rebus yang digoreng. 

Ada lagi yang ingat pada saya karena warungnya sepi dan hanya saya yang setia membeli di tempatnya. Pernah juga saya diingat karena setiap saya membeli minuman kopi atau teh, selalu membawa tumbler, selain hangatnya awet, sampahpun juga berkurang, atau jika lupa membawa tumbler, gelas pun saya bawa masuk sambil menonton teman-teman berlatih di lapangan badminton, nikmat sekali bukan? 

Sekalipun banyak pembeli pun, mereka tetap ingat pada kita karena suatu hal. Masih ada beberapa penjual yang ingat saya karena suatu hal, baik itu saya tahu atau pun tidak tahu mengapa saya diingat oleh mereka. 

Beda lagi saat saya membeli untuk urusan pekerjaan, sama-sama membeli, tetapi akan terlihat formal karena menyangkut profesionalitas dalam bekerja. Ada yang mengingat saya karena saya selalu tanya tetapi belum tentu membeli, karena masih mencari informasi. 

Ada juga yang mengingat saya karena apa yang saya lakukan ternyata dipelajari oleh rekanan saya. Saya tidak menyangka, diperhatikan sedetail itu, dengan jarak yang agak jauh dari tempat berjualan untuk sampai ke parkir sepeda motor. 

Waktu itu saya memberi info bahwa saya akan mengambil beberapa barang untuk bahan produksi, saya akan mengambilnya satu jam kemudian setelah saya menutup telepon dengan rekanan tersebut. 

Sampai lokasi, barang sudah disiapkan dan tinggal saya ambil saja. Tetapi ada satu hal yang membuat saya tahu bahwa saya diperhatikan, yaitu saat salah satu rekanan berkata pada orang yang membungkus bahan tersebut, "Ini kok talinya hanya segini? Pasti tidak muat untuk Mbak nya." 

Lalu bagian packing tersebut menjawab, "Cukup kok, Mbak nya kalau bawa pasti ditaruh di bawah depan, tidak digendong." Saya pun tertawa kecil. Hebat juga ya, sebuah hal kecil yang diingat orang lain, tetapi hal yang unik dari kita, yang kadang tidak kita sadari. Mengingat sebenarnya mudah bukan?

Pernah juga orang lain ingat akan apa terjadi dalam hidup saya, walaupun Beliau tak pernah mengatakan pada saya, tetapi saya bisa melihat matanya yang menunjukkan kepedulian pada saya. Di saat kita tak berdaya untuk berkata, akan lebih mudah jika menunjukkan dengan mata bukan? Saya telah membuktikan bahwa mata bisa berkata bahwa ia ingat dan peduli pada sesama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline