Hipertensi menjadi penyebab kematian kelima terbesar di Indonesia. Riset dari World Health Organization tahun 2015 menyebutkan bahwa 1 dari 4 laki-laki dan 1 dari 5 perempuan di dunia saat ini berisiko menderita hipertensi. Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk mencegah penyakit hipertensi atau yang berkaitan dengan tekanan darah dengan cara memantau tekanan darah secara rutin.
Tekanan darah tinggi tergolong kondisi yang serius, apalagi jika tidak terkontrol. Ada banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai. Serangan jantung, stroke, gangguan ginjal hingga disfungsi seksual komplikasi yang bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi. Pengidap perlu melakukan pengelolaan dengan mengubah gaya hidup, bila perlu mengonsumsi obat yang diresepkan dokter.
Perhatian masyarakat terkait pandemi covid-19 belum juga usai hingga saat ini. Masyarakat masih tetap harus mewaspadai adanya penyebaran virus ini, dengan tetap memerhatikan dan memertahankan imunitas kekebalan tubuh agar tak mudah tertular.
Disamping itu, masyarakat diharapkan tidak mengabaikan beberapa penyakit yang umum terjadi pada masyarakat, khususnya hipertensi atau yang berkaitan dengan ketidaknormalan tekanan darah.
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I 2021/2022 yang tergabung dalam kelompok tim, memberikan pelayanan kesehatan berupa cek tensi/ tekanan darah gratis kepada warga kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Layanan tersebut menawarkan konsultasi seputar masalah kesehatan kepada warga. Dalam layanan tersebut warga desa Demaan diharapkan dapat terhindar dari penyakit hipertensi atau pencegahan sejak dini serta pencegahan penyakit yang lainnya.
Disamping itu, program lain yang diberikan mahasiswa tersbut adalah edukasi mengenai penggunaan media sosial kepada warga dengan menyebarkan pamflet kepada warga kelurahan Demaan.
Adanya pengadaan program tersebut didasari oleh ungkapan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yaitu, pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta orang, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Berdasarkan hal tersebut, besar kemungkinan muncul potensi penyebaran berita yang tidak benar dan baik.
Pamflet ini hadir untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cara bermedia sosial yang baik dan bijak. Diharapkan dengan adanya pamflet tersebut, masyarakat lebih memahami akan pentingnya bermedia sosial dengan baik, tidak menjadi pengguna yang mudah untuk menyebarkan berita hoaks, tidak dengan mudah mengujar kebencian, serta menjadi pengguna yang lebih selektif dalam menerima informasi dengan mengecek sumber kebenarannya terlebih dahulu.
Penulis : Yovi Faizul Akmal (Manajemen, FEB Undip)
DPL : An'im Kafabih, S.E., M.E.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H