Lihat ke Halaman Asli

"Ada Yang Lucu Dengan Negeri Ini"

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita sudah pernah dengar ada sebuah film karya anak bangsa yang judulnya kalau tidak salah adalah "Alangkah Lucunya Negeri Ini" (semoga benar ya..hehe..). Saya jujur belum pernah menonton secara langsung dan menyeluruh film tersebut, tapi..kalau ditelaah dari judulnya..sepertinya film ini berisi sindiran keras terhadap perkembangan NKRI tercinta ini..hehe..

Saya jujur cenderung setuju dengan ungkapan pada judul film tersebut. Persepsi saya ini disulut dari salah satu hal kecil yang sebenarnya sudah menjadi "penyakit lama" bagi NKRI ini, yaitu penyakit "mubazir" terhadap produk anak bangsa yang bertalenta bagus atau cukup berkompeten. Singkatnya, menurut saya NKRI ini terlalu mubazir dalam menganggurkan para jebolan S1,S2,S3 yang berserakan dimana-mana, atau bahkan memberdayakan mereka di ranah yang kurang efektif dan efisien. Berdasarkan pengalaman saya saat bekerja di lingkungan pemerintahan dan bergaul dengan teman yang bekerja di lahan serupa, saya melihat bahwa tidak sedikit dari teman-teman saya justru lebih bergelut di bidang lain yang sangat berjauhan dari basic study nya atau ijazahnya. Memang hal ini akan sangat wajar kalau dari awal sudah ditetapkan bahwa tugas utama dalam bekerja nya akan berbeda dengan bidang studi yang digelutinya, tapi..kalau memang sejak saat perekrutan sudah ditetapkan tugas utamanya adalah mengenai hal yang menyangkut disiplin ilmu dasarnya, namun saat bekerja mulai mengerjakan hal yang jauh menyimpang dan dirasa kurang urgen demi kemashalahatan umat..maka itu akan sangat mubazir.

Di sisi lain, dimana ada banyak pula jebolan s1,s2,s3 yang bergelut dengan setia di bidang akademisi dan berjanji untuk mengabdikan diri dalam membangun kecerdasan anak negri, maka menurut saya peran mereka pun masih sangat lemat dan kurang. Kurang karena karya-karya dan temuan maha agung mereka buktinya banyak yang malah teronggok di perpustakaan dan toko buku untuk menjadi sebuah bukti sejarah bahwa anak bangsa pernah menciptakan teori indah..hehe.. Hal ini tentu sangat disayangkan..hmmm..

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka saya pribadi berpendapat bahwa sebenarnya salah satu kunci untuk merubah nasib NKRI yang terkesan "tertinggal" ini adalah dengan mengefektif dan efisienkan peran anak bangsa sesuai kompetensinya dan jangan pernah hanya cukup puas dengan mencetak karya dan teori..akan tetapi marilah kita lebih melangkah pada tindakan-tindakan nyata untuk mewujudkan teori-teori dan maha karya indah dari para anak bangsa yang sudah banyak dan lama tersedia. :)

Ini memang tidak mudah, dan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tapi justru sebaiknya dari diri kitalah perlu dimulai yang namanya kesadaran untuk berkarya bagi kebaikan sesama. Simpel saja, mulai dari belajar, mencetak karya, dan mulainya bertindak untuk mewujudkannya, sehingga impian dan idealisme itu tidak hanya sebagai impian yang mengendap di benak kita saja. (sok idealis..hehe..)

Sekian dulu celotehan saya..semoga bisa bermanfaat dan syukur-syukur bantu menggugah pola pikir kita, khususnya para penghuni NKRI.. :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline