Lihat ke Halaman Asli

Dekranasda Sleman

Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sleman

Apa yang Dibutuhkan agar Wanita Merasa Aman?

Diperbarui: 25 Juni 2021   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi Tentang Pelecehan Sexual.Sumber: art-vibes.com

Penculikan dan pembunuhan Sarah Everard baru-baru ini kembali menjadi tanda tanya besar mengenai masalah wanita dan keselamatan mereka. Seorang wanita muda berjalan pulang pada jam 9 malam, setelah mengunjungi seorang teman, untuk kemudian diserang dan dibunuh dengan kejam.

Sebuah survei terbaru oleh UN Women yang diterbitkan pada minggu 8 Maret 2021 mengungkapkan bahwa 97% wanita berusia 18-24 tahun di Inggris telah dilecehkan secara seksual di tempat umum. Ini statistik yang mengerikan.

Jadi, haruskah wanita menutup diri saat malam tiba, memperlakukan setiap pria sebagai ancaman potensial, tidak pernah mengambil risiko berpakaian dengan cara yang dapat disalahartikan sebagai provokatif seksual? 

Hal tersebut tentu bukanlah cara untuk hidup dan selain itu, tidak semua serangan terjadi setelah gelap. Terdapat peraturan baru-baru ini, untuk melarang pria berkeliaran setelah jam 6 sore, juga bukan solusi yang masuk akal.

Sumber: scroll.in

Sudah tidak dipungkiri lagi, banyak wanita pada usia tertentu memiliki pengalaman pertemuan yang tidak menyenangkan di masa lalu, seperti disentuh di betis atau dada mereka di tempat yang ramai, mendapat pandangan atau komentar yang mengancam, serta mengalami perasaan terjebak. Bahkan teman dekat saya mengaku bahwa ia banyak menjumpai hal tersebut. 

Dari berjalan ke kampus di tempat berkuliahnya dan melihat gambar-gambar yang terpampang di dinding yang tampak tidak senonoh, hingga seorang yang memanjat melalui jendela untuk mengintip teman saya, hingga dilecehkan saat berjalan pulang di malam hari.

Namun ada saja pria yang berhenti dan bersikeras memberi teman saya tersebut tumpangan yang aman untuk pulang saat ia berjalan sendirian larut malam seusai mengerjakan tugas, terutama ketika teman saya tidak bisa mendapatkan ojek online. 

Sang pria menuturkan bahwa dia berharap seseorang akan melakukan itu untuk pacarnya. Atau, setidaknya edukasi untuk para pria di luar sana untuk menjaga kehormatan Wanita, terutama yang ia kenal dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ada begitu banyak persoalan yang harus dilakukan wanita untuk melindungi diri mereka sendiri untuk meminimalkan risiko, antara lain:

  • Jangan bepergian sendiri, dan bahkan berbagi taksi. Mungkin lebih baik menginap di rumah teman wanita, daripada mengambil risiko bepergian sendirian. Gunakan ojek online daripada ojek pangkalan, yang pastinya lebih aman karena menggunakan aplikasi yang terjamin.
  • Berhati-hatilah saat mengemudi sendiri ke berbagai tempat. Pastikan tempat parkir mobil atau motor memiliki penerangan yang baik, baik saat kamu datang maupun pergi.
  • Selalu waspada saat berjalan sendiri, memeriksa di belakang, menghindari penggunaan earphone, tidak menggunakan jalur gelap, waspada terhadap deretan pagar tanaman dan bayangan. Banyak wanita melaporkan berjalan di rute yang lebih panjang atau bahkan mundur dua kali untuk menemukan rute yang lebih terang atau lebih ramai.
  • Pegang ponselmu sehingga kamu dapat menelepon jika kamu khawatir atau untuk sekedar menghalangi pandangan seseorang dengan berpura-pura menelepon. Selalu mengabari temanmu saat kamu sudah sampai di rumah.
  • Dan jika sesuatu terjadi, jangan sungkan untuk melaporkannya ke polisi!

    Sumber: leafly.com

Tetapi haruskah wanita menerima pelecehan sebagai bagian dari kehidupan? Menganggapnya hal tersebut 'normal'?, harus menerapkan pedoman keselamatan ini?, berhati-hati dalam berpakaian?, tidak pernah keluar tanpa pendamping? Apa yang perlu terjadi agar wanita merasa aman?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline