Lihat ke Halaman Asli

Nina

Ibu Satu Anak

Mencoba Menulis Tanpa Henti dengan Free Writing

Diperbarui: 31 Januari 2022   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya mengenal konsep free writing dari salah satu kelas menulis di komunitas tahun lalu. Kelas menulis yang sebenarnya saya ikuti sebagai admin kelasnya, malah memberikan banyak manfaat dan memberikan banyak ide tentang mengatasi writer's' block. Salah satunya ya free writing.

Emang apa sih free writing? Definisi sederhanya ya "menulis tanpa henti". Topik bebas, media bebas dan panjangnya juga bebas. Pokoknya nggak berhenti menulis sampai benar-benar kehabisan kata-kata. Mirip dengan writing prompts yang sering saya gunakan kalau mentok. Ada satu kata sehari yang kemudian bisa jadi trigger menulis. Apalagi kalau stuck. 

Misal hari itu katanya "daun", ya saya akan menulis tentang apa saja yang ada di pikiran saya asalkan awalnya nyambung dengan si daun. Kenapa saya bilang awalnya? Karena free writing bisa melebar ke mana-mana. 

Awalnya bisa ngomongin daun satu paragraf, habis itu bisa jadi buah, bisa jadi kerajinan tangan jaman SD dulu. Inget nggak pernah ngecat daun pakai cat air atau cat poster lalu ditempelkan di buku, lalu jadi terlihat rangka dan jenis setiap daunnya. 

Kalau ada mata pelajaran itu, mungkin kita masih seumuran haha.

Anyway, back to free writing. 

Ada yang bilang free writing ini sama dengan brainstorming, karena kita menulis tanpa henti. Free writing juga berarti kita tidak ambil pusing dengan struktur kalimat, ejaan, dan hal-hal lainnya. Semuanya tinggal diedit ketika mau di-publish, atau kalau tulisannya untuk konsumsi pribadi ya dibiarkan saja begitu. Pokoknya menulis.

Yang perlu diset dalam melakukan free writing bukan jumlah kata, tapi waktu. Untuk melakukan kegiatan ini kita perlu set aside waktu tertentu, misalnya 15 menit, dan menulis tanpa henti. 

Fokus dengan kegiatan yang sedang dilakukan dan tidak sambil cek email atau balas chat. Tetap menulis ini beneran menuliskan sesuatu, meskipun otak kita sedang blank. Ya sudah ketik saja "duh lagi blank nih, enaknya nulis apa ya?"

Hasil tulisan free writing bisa digunakan untuk menyusun tulisan yang sesungguhnya. Saat membawa ulang hasil tulisan, tandai kalimat-kalimat yang penting, susun ulang dan kembangkan. Trus? 

Ya udah begini aja, soalnya tulisan ini juga sebenarnya bagian dari free writing exercise yang saya lakukan hari ini. Hehehe.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline