"Jadi dia gak hubungi lo lagi ?"
Suara Ema sahabat karibku terdengar emosi dari telepon
Aku menangis sesegukan, entah kenapa rasanya sesak menusuk jantungku
Bagaimana aku tidak menangis, baru berjalan 3 bulan hubunganku dengan Feri dia menghilang bagaikan di telan bumi.
"Mit, Udah dong lo jangan nangis terus, gue jadi ikutan sedih kan "
Ema mencoba menenangkan hatiku
"Gue gak ngerti Ma, kenapa tiap kali gue membuka hati untuk seseorang selalu kandas seperti ini "
Isak tangisku semakin menjadi
"Sekarang lo mau bagaimana ?"
Hayuk kita ke kafenya feri sekarang juga !"
Suara Ema kembali terlihat emosi