Lihat ke Halaman Asli

Menangislah sepuasnya

Diperbarui: 1 Oktober 2018   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jadi dia gak hubungi lo lagi ?"

Suara Ema sahabat karibku terdengar emosi dari telepon

Aku menangis sesegukan, entah kenapa rasanya sesak menusuk jantungku

Bagaimana aku tidak menangis, baru berjalan 3 bulan hubunganku dengan Feri dia menghilang bagaikan di telan bumi.

"Mit, Udah dong lo jangan nangis terus, gue jadi ikutan sedih kan "

Ema mencoba menenangkan hatiku

"Gue gak ngerti Ma, kenapa tiap kali gue membuka hati untuk seseorang selalu kandas seperti ini "

Isak tangisku semakin menjadi

"Sekarang lo mau bagaimana ?"

Hayuk kita ke kafenya feri sekarang juga !"

Suara Ema kembali terlihat emosi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline