Lihat ke Halaman Asli

Yosy Verahtania

Mahasiswa Magister Psikologi Universitas 17 Agustus 1945

Bullying

Diperbarui: 10 Januari 2025   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bullying: Masalah yang Harus Kita Atasi Bersama

Bullying bukanlah masalah yang dapat diabaikan apalagi di zaman sekarang bullying bisa dilakukan di mana saja dan juga dalam bentuk apa saja, bullying sekarang lagi ramai di perbincangkan karena kasusnya yang setiap tahunnya semakin naik. Bullying sendiri adalah perudungan yang disengaja untuk menyakiti, merendahkan orang lain. Bullying merupakan salah satu masalah sosial yang sering kali dianggap sepele, tetapi memiliki dampak yang sangat besar terhadap individu dan masyarakat. Fenomena ini tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga di tempat kerja, komunitas, bahkan dunia maya. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, sosial, atau digital yang bertujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang. Sebagai masyarakat yang peduli, kita harus memahami dampak bullying dan bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.

Dampak bulliying tidak dapat di rasakan oleh korban tetapi pelaku juga merasakan, dampak bagi korban adalah trauma yang menadalam, gangguan psikologi seperti kecemasan yang berlebihan, dan hilangnya rasa percaya diri sedangkan dari pelaku adalah mereka akan lebih agresif dalam bertindak seperti akan mudah tersinggung ketika ada yang berbicara, dan yang lebih parah adalah pelaku akan mendapatkan hukuman di masyarakat ketika ketahuan.

Murut Pemata (2021) Penyebab adanya bullying itu bermacam-macam yaitu kurangnya perhatian yang di peroleh dalam keluarga, pengaruh teknologi yang sekarang semakin canggih, kurangnya pendidikan tentang rasa empati dan menghargai sebuah perbedaan, dan yang terakhir adalah budaya dalam persaingan.

Solusi yang dapat di gunakan ketika menghadapi bullying menurut Junalia (2022) yaitu pengawasan orang tua harus lebih aktif, pemberian pendidikan tentang empati dan saling menghargai setiap perbedaan, dan juga peraturan harus di tegakkan sehingga dapat meminimalisir tindakan bullying, dan selalu menciptakan lingkungan yang nyaman.

Referensi

Junalia, E., & Malkis, Y. (2022). Edukasi Upaya Pencegahan Bullying Pada Remaja Di Sekolah Menengah Pertama Tirtayasa Jakarta. Journal Community Service and Health Science, 1(3), 15--20.

Permata, N., Purbasari, I., & Fajrie, N. (2021). Analisa Penyebab Bullying Dalam Kasus Pertumbuhan Mental Dan Emosional Anak. Jurnal Prasasti Ilmu, 1(2). https://doi.org/10.24176/jpi.v1i2.6255

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline