Setelah keberhasilan Liverpool dan Tottenham Hotspur melaju ke final Champions League. Langkah mereka diikuti oleh rekan senegaranya yang berkompetisi di Europa League, yakni Arsenal dan Chelsea. Arsenal memastikan tiket ke final UEL setelah mengandaskan Valencia di partai semifinal dengan skor 2-4 dan agregat menjadi 3-7 untuk keunggulan Arsenal.
Chelsea pun demikian. Mereka sukses menumbangkan tamunya Eintracht Frankfurt di Stamford Bridge walau harus melalui drama adu penalti. Setelah pertandingan berakhir dengan agregat sama kuat 2-2. Penalti berakhir dengan skor 4-3 untuk kemenangan Chelsea.
Dengan hasil ini baik final UCL maupun UEL telah dikuasai tim-tim liga Inggris, dimana ini adalah sejarah baru tercipta, dua kompetisi tingkat Eropa dikuasai satu negara di partai final. Chelsea dan Arsenal akan bertemu lebih dahulu pada tanggal 30 Mei 2019, dimana final UEL akan diselenggarakan di stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan. Setelah itu pada tanggal 2 Juni 2019, giliran Liverpool dan Tottenham yang akan memperebutkan gelar juara UCL di stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Untuk UCL sendiri ini adalah kedua kalinya sesama wakil Inggris akan bertemu di partai final setelah sebelumnya pada tahun 2008, Manchester United bertemu Chelsea di final dimana United keluar sebagai pemenang lewat drama adu penalti. Begitupun UEL yang dimana ini adalah kedua kalinya sesama wakil Inggris akan bertemu di partai final, setelah sebelumnya Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers bertemu di partai final UEL tahun 1972, dimana kala itu Tottenham menjadi juara dengan skor akhir 3-2.
Sepuluh tahun terakhir baik UCL maupun UEL di dominasi oleh tim-tim asal Spanyol. Tetapi, tim-tim asal Spanyol belum pernah mengisi partai final UCL dan UEL dengan semua tim asal Spanyol. Ini adalah sejarah baru bagi sepak bola Inggris dan Eropa, dimana Inggris yang dikenal dengan negara asal sepak bola, kini menjadi negara Eropa pertama yang mengisi partai final UCL dan UEL dengan semua tim asal Inggris.
Pertama kali dalam sejarah
Tak pernah didapati sebelumnya ada empat finalis datang dari satu negara yang sama sepanjang sejarah perhelatan UEFA. Maksimal hanya tiga dari empat tim finalis berasal dari satu negara.
Pertama, terjadi di tahun 1980, ketika Eintracht Frankfurt dan Borussia M'gladbach bertarung dalam partai All German final di Piala UEFA (sekarang menjadi UEL), sementara Hamburg menghadapi Notthingham Forest di final European Cup (sekarang menjadi UCL).
Sepuluh tahun kemudian, Italia mengirim dua tim untuk memainkan final Piala UEFA (sekarang menjadi UEL), yakni Juventus dan Fiorentina. Dan pada tahun tersebut tim Italia lain yakni AC Milan pada masa Arrigo Sachi sukses menaklukkan Benfica untuk mengamankan titel European Cup (sekarang menjadi UCL).
Era 90-an memang menjadi tahun terbaik Serie A, di mana tiga tim kembali mengulangi dominasi serupa pada edisi 1995 AC Milan di Liga Champions, Parma dan Juventus di Piala UEFA/UEL dan 1998 Juventus di Liga Champions, InterMilan dan Lazio di Piala UEFA/UEL.
Dan kini seperti kita ketahui bersama sejarah baru tercipta dimana partai final UCL dan UEL akan diisi tim dari satu negara, yakni Inggris. Menarik kita saksikan, apakah ini menjadi tanda bangkitnya sepak bola Inggris di kancah Eropa dan dunia?